Ikuti Kami

Ansy Minta Hilangkan Ketergantungan Pada Benih Impor!

Ansy mengusulkan agar Ditjen Hortikultura Kementan memperkuat Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di setiap provinsi. 

Ansy Minta Hilangkan Ketergantungan Pada Benih Impor!
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema)  menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Irjen, Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen Hortikultura, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) RI, baru-baru ini. 

Agenda RDP membahas alokasi anggaran belanja tambahan (ABT) Kementerian Pertanian Tahun 2021. 

Belum lama ini, Kementerian Keuangan menyetujui ABT untuk Kementan 2021 sebesar Rp. 4,19 Triliun. 

Baca: Ansy Dorong Revolusi Tata Kelola BUMN Sektor Pangan

"Maka pada kesempatan itu, saya menyoroti beberapa pokok penting. Salah satunya, bagaimana mungkin Indonesia ingin juara dalam hortikultura tetapi masih ada komoditas tertentu yang bergantung pada benih impor?," ujar Ansy.

Untuk menghasilkan inovasi benih yang mandiri, berkualitas dan sesuai konteks lokal, Politisi PDI Perjuangan itu mengusulkan agar Ditjen Hortikultura Kementan memperkuat Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di setiap provinsi. 

Hal lain yang disoroti Ansy, adalah tentang spirit dasar dari kebijakan food estate. Aktivis 1998 itu menginginkan, selain meningkatkan produktivitas, Food Estate juga harus mewujudkan kesejahteraan petani. 

"Apa evaluasi Ditjen Tanaman Pangan Kementan terhadap kebijakan food estate, terutama mengenai peningkatan produktivitas dan capaian kesejahteraan petani?," gugat Ansy. 

Ansy juga menyoroti digitalisasi pertanian cerdas (smart farming), yang menurutnya meniscayakan peningkatan SDM, teknologi, dan dukungan data. 

"Secara khusus, saya menyoroti kebijakan war room Kementan, yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah, tetapi belum mampu menyuplai data yang akurat dan objektif," ujarnya. 

Ansy juga mempertanyakan  peran penyuluh yang tidak diprioritaskan dalam peningkatan produktivitas dan daya saing petani. 

Baca: Dibantu Ansy-Kementan, Petani TTS Bangun Rumah Pembibitan

Menurut Ansy, petani kita yang masih tradisional, minim pengetahuan, miskin inovasi dan kreasi sangat membutuhkan pendampingan berkelanjutan penyuluh. 

"Maka, sangat diperlukan peningkatan kuantitas, peningkatan kapasitas penyuluh dan peningkatan kesejahteraan penyuluh," ujarnya. 

Ansy juga mendesak  Badan Karantina Pertanian untuk fokus menjalankan tugas perkarantinaan, termasuk memastikan penyelesaian virus Flu Babi Afrika (ASF) di NTT. 

"Saya juga ingatkan, perlu ada SENSE OF PRIORITY (prioritas) yang secara konkret ditunjukkan melalui alokasi anggaran belanja tambahan Kementan 2021 untuk pembangunan pertanian NTT pasca bencana," tegasnya.

Quote