Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengungkapkan pengalamannya di masa lalu bersama ordo Katolik, Serikat Sabda Allah atau Societas Verbi Divini (SVD).
Ansy mengakui, pengalaman bersama SVD menjadi salah satu “pengalaman latar belakang” yang sangat berarti bagi kehidupan dirinya.
Hal itu diceritakan Ansy ketika membawakan keynote speech (pidato kunci ) dalam webinar nasional dan bedah buku 100 Tahun SVD yang bertajuk: "Terang Sabda di Bumi Penuh Rahmat", baru-baru ini.
"Ibarat sekolah, SVD adalah salah satu almamater saya. Karena pada tahun 1988, saya mulai menjadi siswa SMP-SMA Seminari Pius XII Kisol," ungkap Ansy
Baca: Ansy Suarakan Keresahan Petani Karena Kelangkaan Pupuk
"Di lembah Kisol saya dididik dengan tradisi SVD yang kuat. Para pastor-frater-bruder SVD secara konsisten menanamkan intelektualitas, integritas, dan spiritualitas yang seimbang," tambah Politisi PDI Perjuangan itu.
Salah satu yang paling berkesan bagi Ansy, adalah kedisiplinan oleh para Pater, Romo dan Bruder yang dilatih-dibiasakan di Kisol dalam hal-hal kecil seperti disiplin bangun pagi, makan, belajar, berdoa, berolahraga, dan lain-lain.
Ansy mengakui, hal-hal baik itu masih terbiasakan hingga saat ini.
"Dalam semangat dan teladan pendiri SMP-SMA Seminari Pius XII Kisol Pater Leo Perik, SVD kami diarahkan untuk tidak hanya mengetahui tentang dunia, tetapi "terlibat dalam dunia"," ungkap Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) itu.
Tidak hanya aspek kognisi-epistemologis, Ansy mengatakan praksis keterlibatan dalam dunia, option for the poor kepada mereka yang tersisih, miskin dan marginal juga ditekankan.
"Saat itu Gereja Katolik melakukan pergeseran paradigma besar-besaran sejak Konsili Vatikan II, ketika Paus Yohanes XXIII memerintahkan untuk membuka pintu Vatikan lebar-lebar agar bisa melihat dan dilihat dunia," ujar Ansy.
Ansy mengungkapkan, spirit perubahan Gereja Katolik tersebut juga berhembus dari Kisol yang sangat mempengaruhi dirinya hingga hingga saat ini.
Baca: Ansy Soroti KLHK Soal Sawit & Tambang Tak Berizin
Pengalaman di Kisol menjadi pintu awal untuk mengenal kiprah SVD para pastor, frater, bruder dan saudarinya Suster SSPS dan SSPS AP di Manggarai.
Ansy pun mengaku melihat dan mendengar langsung jasa misionaris SVD mengangkat derajat manusia Manggarai.
"Tidak hanya berkotbah dari altar, para misionaris terjun ke pasar, kebun, sekolah, rumah sakit, pertukangan, jalan untuk meningkatkan derajat orang-orang Manggarai," ungkap Ansy.
Dalam bahasa Dr Lasarus Jehamat, ujar Ansy, bahwa "SVD adalah Manggarai dan Manggarai adalah SVD”.
"Proficiat dan selamat atas 100 tahun SVD di Manggarai. Terima kasih SVD atas jasa-jasamu membangun NTT, Flores, Manggarai, dan saya," pungkas Ansy.