Metro, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPRD Kota Metro sekaligus politisi PDI Perjuangan, Basuki, mendorong pembangunan sirkuit balap sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurutnya, pemerintah daerah tidak boleh hanya bergantung pada pajak dan retribusi, mengingat ruang fiskal Kota Metro yang terbatas. “Kita harus kreatif mencari sumber PAD baru,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).
Basuki menjelaskan bahwa sirkuit balap bukan sekadar sarana olahraga, tetapi juga dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi terintegrasi—mulai dari pelatihan otomotif, ritel, jasa perawatan, hingga pariwisata dan perhotelan.
“Jika dirancang serius, sirkuit bisa menjadi magnet ekonomi baru. Kita bisa menarik event nasional dan internasional, yang tentu berdampak besar bagi PAD dan ekonomi lokal,” paparnya.
Ia menekankan bahwa proyek seperti ini tidak harus membebani APBD, melainkan bisa menggunakan skema kemitraan publik-swasta (PPP) dengan investor nasional atau internasional.
Namun, Basuki mengingatkan pentingnya studi kelayakan yang matang, termasuk analisis ekonomi, lingkungan, dan sosial agar proyek tidak menjadi beban keuangan daerah di masa depan.
Ia juga menegaskan pentingnya transparansi dan keterlibatan publik dalam setiap tahapan perencanaan. “Kita harus membuka ruang partisipasi agar proyek ini punya legitimasi sosial dan manfaat yang merata,” katanya.
Basuki optimistis bahwa dengan perencanaan profesional dan pengawasan ketat, pembangunan sirkuit dapat menjadi tonggak baru dalam strategi diversifikasi ekonomi Kota Metro. “Saatnya pemerintah daerah berinovasi tanpa membebani APBD,” tegasnya.

















































































