Banyumas, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) bersama anggota DPR RI yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar Sosialisasi Diplomasi Parlemen BKSAP SDGs Day di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, baru-baru ini.
Sosialisasi itu bertema: "Urgensi Diplomasi Parlemen BKSAP DPR RI dalam Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Kabupaten Banyumas melalui Sinergi dan Kolaborasi serta Optimalisasi Potensinya".
"BKSAP SDGs Day bertujuan mensosialisasikan peran diplomasi parlemen dalam mendukung optimalisasi potensi daerah menuju pembangunan berkelanjutan," papar Ansy.
Baca: Didukung Ansy Lema, Petani Rote Kembangkan Peternakan Babi
Dipimpin Ketua BKSAP Fadli Zon, Ansy mengungkapkan delegasi BKSAP berdialog dengan Bupati Banyumas Achmad Husein beserta jajaran, pimpinan dan mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
"Dalam dialog dan diskusi tersebut, saya menegaskan bahwa pertanian adalah salah satu sektor penting yang memiliki kontribusi sangat signifikan untuk mencapai target SDG’s, yaitu kesejahteraan manusia dan keberlangsungan kehidupan di bumi," ujar Ansy.
Politisi PDI Perjuangan itu menyatakan, peran penting sektor pertanian dalam program SDGs terlihat dari 17 goals dan 169 target yang menitikberatkan pada upaya pengentasan kemiskinan dan menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.
"Target SDGs pada tahun 2030, menjamin sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan menerapkan praktek pertanian tangguh yang meningkatkan produksi dan produktivitas, membantu menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, serta secara progresif memperbaiki kualitas tanah dan lahan," papar Ansy.
Selanjutnya, Ansy juga menceritakan upaya Komisi IV DPR-RI sehari-hari, yang sejalan dengan target SDG’s.
"Berbagai kebijakan yang diambil oleh kementerian yang tidak sejalan dengan target SDG’s selalu kami pertanyakan. Misalnya, yang terakhir adalah harga cabai yang anjlok dan impor cabai yang tinggi sementara petani kita panen cabai. Petani, peternak, dan nelayan harus mendapatkan keberpihakan yang jelas dan tepat," ujar Ansy
Di sisi lain, sambung Ansy, berbagai persoalan yang merusak alam kita dan menggunakan alam secara berlebihan, dengan tegas kami tolak.
Baca: Berkat Ansy, Petani Belu Produksi Pupuk Organik
Zona konservasi yang sangat penting untuk dijaga sebagai bentuk kehidupan yang berkelanjutan tidak boleh dimasuki oleh investasi.
"Contoh, kasus Taman Nasional Komodo, prespektif pembangunan yang dominan mestinya konsevasi bukan investasi!" tegas Ansy.
Dalam konteks ini, Ansy mengungkapkan Komisi IV DPR RI memiliki paradigma yang sama, yaitu konservasi sebagai zona yang dilindungi tidak boleh diotak-atik. Tentu, ini adalah satu semangat yang sama dengan SDG’s.
"BKSAP melalui kiprah diplomasinya, akan terus membangun sinergitas, koordinasi, dan kolaborasi erat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah sehingga setiap butir dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dapat digapai," pungkas Ansy.