Ikuti Kami

Bumikan Menghargai Keberagaman, Ini Cara Walkot Maidi

“Negara akan kuat apabila daerah itu kuat. Apabila warna berbeda tetap kuat dan kokoh. Contohnya taman bunga".

Bumikan Menghargai Keberagaman, Ini Cara Walkot Maidi
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, wawasan kebangsaan dimulai dari level terkecil di masyarakat. Selain itu juga perlu ditanamkan sejak usia dini, sehingga dapat membangun masa depan negara yang lebih baik.

Kota Madiun, Gesuri.id - Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, wawasan kebangsaan dimulai dari level terkecil di masyarakat. Selain itu juga perlu ditanamkan sejak usia dini, sehingga dapat membangun masa depan negara yang lebih baik.

Baca: Penanganan Covid-19 DKI Paling Buruk, Anies Tidak Jelas!

Di hadapan Kapolsek Manguharjo, Danramil Manguharjo, KUA Manguharjo, para lurah, LPMK, KIM, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, wali kota dari PDI Perjuangan ini menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara heterogen yang terdiri dari bermacam-macam suku, agama dan budaya.

Dengan memberikan wawasan kebangsaan, secara tidak langsung akan mempersiapkan seseorang mempunyai identitas baik secara lokal maupun global. Selain itu juga akan tertanam visi saling menghargai keberagaman.

“Negara akan kuat apabila daerah itu kuat. Apabila warna berbeda tetap kuat dan kokoh. Contohnya taman bunga. Kalau di taman bunganya cuma satu jenis dan satu warna, kan jelek. Tapi kalau bunganya beda-beda jenis dan warna, kan bagus,” jelas Maidi di Gedung Kecamatan Manguharjo, baru-baru ini.

Meski banyak perbedaan, kata Maidi, terkadang tidak semua orang mau memiliki hati untuk saling menghargai. Padahal dengan perbedaan, akan saling melengkapi kekurangan satu dengan yang lain.

“Contoh di Kota Madiun itu ada 14 perguruan yang masing-masing berbeda jurusnya. Ada yang nyamping, ada yang lurus, ada yang lompat. Kalau 14 perguruan ini bersatu bisa memberikan keamanan. Tapi kalau saling bertengkar, ruwet nanti,” ujarnya.

Maidi menjelaskan bahwa dengan menanamkan wawasan kebangsaan, akan mencegah dari radikalisme dan terorisme. Karena munculnya radikalisme karena kurangnya pengetahuan tentang wawasan kebangsaan, sehingga tidak ada sikap cinta tanah air.

Baca: 97.000 Data PNS Fiktif, Rifqi Karsayuda: Negara Dirampok!

“Teroris itu berbeda. Merusak ketahanan kita. Dari kondisi sekian juta orang, yang wawasannya beda ada beberapa kelompok. Lha yang berbeda itu akan merusak,” tegasnya.

Maidi berjanji bahwa pembinaan wawasan kebangsaan akan diberikan secara rutin. Dimulai dari kelompok terkecil di kelurahan. “Jangan hanya dibicarakan seperti ini. Tahun depan kita lanjutkan di Kelurahan. Kemudian implementasinya,” kata Maidi.

Quote