Jember, Gesuri.id - Aksi ribuan warga Silo, Jember berakhir, Senin (10/12) siang. Aksi berakhir setelah pendemo ditemui Bupati Jember Faida dan Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief.
Baca: Bupati Faida Pastikan Tidak Ada Pertambangan di Silo
Pendemo juga ditemui sejumlah anggota DPRD Jember. Aksi berjalan secara kondusif.
Kepada pendemo, Bupati Jember Faida kembali menegaskan sikap Pemkab Jember.
"Bupati dan Wakil Bupati secara tegas menolak penambangan Silo. Pembangunan itu akan berhasil jika sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakatnya, bukan keinginan bupati atau wakil bupati. Penambangan Silo tidak akan terwujud jika masyarakatnya menolaknya," kata Faida.
Kepala Daerah Jember menemui warga yang berdemo setelah berdialog dengan perwakilan pendemo.
Saat di tengah dialog, warga yang berdemo di luar pagar Pemkab Jember terbawa panasnya cuaca Jember.
Mereka yang kepanasan berteriak dan mendesak supaya dialog dipercepat.
Mereka menuntut bupati menemui warga. Emosi warga turun setelah bupati dan wakil bupati menemui mereka.
Bupati Faida juga menegaskan dirinya akan menempuh langkah selanjutnya untuk menyuarakan penolakan tambang itu.
"Besok saya akan ke Jakarta untuk datang ke Kementerian Hukum dan HAM, melakukan jalur mediasi non litigasi. Jadi meminta pencabutan lampiran 4 di SK Menteri ESDM itu meski belum ada rekomendasi dari gubernur," tegas Faida.
Baca: Eksploitasi Blok Silo, Bupati Jember Protes Gubernur Jatim
Lampiran 4 SK Menteri ESDM 1802-K/30/MEM/2018 berisi tentang penetapan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus Blok Silo.
Jenis mineral dalam izin penambangan itu adalah emas. Warga Silo menolak izin penambangan itu. Ribuan orang pun tumplek beraksi di gedung dewan dan Pemkab Jember.
