Ikuti Kami

Cecar Edy, Sudin Pertanyakan Kelanjutan MIAMARI & PIAMARI

Pasalnya, hingga bergantinye menteri, tidak ada progresnya. Bahkan konon hal tersebut juga menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Cecar Edy, Sudin Pertanyakan Kelanjutan MIAMARI & PIAMARI
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mempertanyakan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo perihal progres pembangunan Morotai Integrated Aquarium and Marine Research Institute (MIAMARI) dan Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute (PIAMARI). 

Pasalnya, hingga bergantinye menteri, tidak ada progresnya. Bahkan konon hal tersebut juga menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

“Pembangunan MIAMARI dan PIAMARI nampaknya sampai hari ini tidak ada progresnya. Bahkan PIAMARI yang di Pangandaran, gedungnya dibangun tapi akuariumnya tidak dipasang. Apa perencanaannya yang asal-asalan, tendernya bermasalah, atau dikerjakan dengan yang tidak profesional. Dan setahu saya sudah ada temuan BPK,” ujar Sudin saat rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di ruang rapat Komisi IV DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/7).

Baca: Sudin Minta Siti Evaluasi Rencana Pemotongan Anggaran

Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini juga mempertanyakan efektifitas dan manfaat dari MIAMARI dan PIAMARI. Sebagaimana diketahui, kedua program tersebut digagas Menteri Kelautan dan Perikanan terdahulu, yakni Susi Pudjiastuti.

“Pak Menteri semangatnya bagus, tapi siapa yang mau sana? Akuarium itu kan tempatnya untuk belajar. Sekarang siapa yang mau ke Pangandaran. Siapa yang mau ke Morotai? Berapa ongkosnya kesana, jutaan. Apa mungkin anak sekolah belajar tentang itu ke Morotai. Karena sebagaimana diketahui penduduk Indonesia lebih banyak berada di Pulau jawa,” ungkap Sudin.

Baca: Sudin Inginkan Kebijakan Sektor Pertanian Gunakan Data Valid

Menanggapi hal itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo menjelaskan, terkait temuan BPK tentang program tersebut, ia meyakini hal itu sedang dalam proses perbaikan. Termasuk kekurangan pekerjaan pembangunan dengan mitra kerjanya sebesar Rp 301 juta, serta pembangunan akuarium sebesar Rp 1,89 miliar, sedangkan MIAMARI sekitar Rp 1 miliar.

Edhy mengatakan bahwa kedua wilayah tersebut merupakan perlintasan atau ruwayah ikan, dan berada di dua lempeng. Namun tidak bermaksud melempar tanggung jawab, Edhy mengaku bahwa semua perencanaan dan pelaksanaan program tersebut ada sebelum pihaknya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Meski demikian ia akan berusaha mengoptimalkan apa yang sudah berjalan, agar semuanya berjalan sesuai rencana.

Quote