Ikuti Kami

Covid DKI Tinggi, Pengawasan di Pasar & Transportasi Longgar

"Pengawasan di pasar, pemukiman padat dan sarana transportasi belum ketat".

Covid DKI Tinggi, Pengawasan di Pasar & Transportasi Longgar
Ilustrasi. Grafik Lonjakan Kasus Corona dalam 10 Hari Terakhir.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengatakan kasus Covid-19 melonjak tajam karena pengawasan pemerintah provinsi di pasar hingga transportasi belum ketat.

Baca: Ahok Hapus Fasilitas Kartu Kredit Direksi-Komisaris-Manajer

"Pengawasan di pasar, pemukiman padat dan sarana transportasi belum ketat," katanya, Senin (14/6).

Dia mencontohkan, pelanggaran protokol kesehatan tidak menggunakan masker yang masih terjadi di TransJakarta. Menurut Gilbert, seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mencegah terjadinya pelanggaran tersebut.

"Kasus di mana penumpang tidak bermasker seharusnya tak terjadi, karena itu fasilitas pemda," ujarnya.

"Masyarakat yang sudah jenuh harus selalu diingatkan. Apalagi sebagian tidak mau divaksin dan yang sudah divaksin jadi terlalu percaya diri," sambungnya.

Mantan Wakil Ketua Regional South East Asia Regional Office International Agency for Prevention of Blindness WHO ini menambahkan, dirinya memaklumi pernyataan Gubernur DKI, Anies Baswedan bahwa keadaan Jakarta kini mengkhawatirkan. Pernyataan itu harus dimaknai sebagai peringatan bagi masyarakat untuk tidak abai terhadap protokol kesehatan.

"Itu imbauan kepada masyarakat agar displin. Bisa dipahami, karena semua pengobatan menjadi beban daerah, bukan pusat lagi. Dampaknya APBD bisa kolaps kalau masyarakat tidak disiplin," kata Gilbert.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kondisi Ibu Kota beberapa hari terakhir ini sangat mengkhawatirkan lantaran lonjakan kasus Covid-19.

Baca: AHY Tak Cocok Nyapres, Partai Demokrat Tidak Perlu Baper

"Beberapa hari ini kondisi di Jakarta amat mengkhawatirkan. Data menunjukkan 6 Juni angka kasus naik tujuh ribuan. Kasus aktif naik 11.500 jadi 17.400, naik 50 persen dalam 1 minggu," kata Anies di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (13/6).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyatakan positivity rate naik dari 9 persen menjadi 17 persen. Kemampuan testing Covid-19 di ibu kota sudah dilakukan empat kali lipat dari target WHO. Dilansir dari merdeka com.

Quote