Ikuti Kami

Dampak Corona, Ansy Minta Pemerintah Beri Stimulus Ekonomi

Hal ini berguna mencegah dampak lebih buruk terhadap perekonomian rakyat kecil dari pandemi virus korona.

Dampak Corona, Ansy Minta Pemerintah Beri Stimulus Ekonomi
Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema meminta pemerintah melakukan aksi konkret berupa stimulus ekonomi kepada sektor informal.

Hal ini berguna mencegah dampak lebih buruk terhadap perekonomian rakyat kecil dari pandemi virus corona.

Baca: Basmi Corona, Ini Empat Jurus Ampuh dari Adian Napitupulu

"Sebanyak 57,2% atau 74,2 juta pekerja Indonesia bekerja di sektor informal. Artinya, tenaga kerja di Indonesia sebagian besar di sektor ini. Insentif sangat membantu untuk membeli bahan-bahan pokok. Pemberian insentif harus menyasar pada semua sektor informal yang terpukul karena perlambatan ekonomi akibat Covid-19. Tidak hanya pada sektor pariwisata. Termasuk menyiapkan anggaran untuk membantu para karyawan yang di-PHK untuk bertahan hidup sekaligus bantuan pelatihan untuk mencari pekerjaan baru setelah wabah Covid-19 mereda," papar Ansy di Jakarta, Senin (30/3).

Pemerintah, kata dia, sudah memberikan dua kali stimulus masing-masing Rp 10,3 triliun dan Rp 22,8 triliun. 

Namun stimulus ini belum berdampak di semua sektor, karena hanya menyasar sektor pariwisata. Apalagi jika opsi penutupan wilayah sementara dilakukan pemerintah untuk membatasi penyebaran Covid-19.

"Kini geliat ekonomi sektor informal menjadi lesu, yang berimbas pada turunnya pendapatan para pekerja informal atau bisa jadi pemutusan hubungan kerja (PHK)," ujarnya.

Untuk konteks Nusa Tenggara Timur (NTT), mantan dosen dan penyiar TVRI itu meminta pemerintah daerah untuk mengantisipasi lesunya aktivitas perekonomian, anjloknya sumber penghasilan harian, kelangkaan dan melambungnya harga-harga barang dan jasa (khususnya sembako).

Baca: Ini Cara PDI Perjuangan Jakarta Perangi Virus Corona

Pemerintah provinsi perlu bekerja sama dengan Bulog untuk memastikan ketersediaan stok pangan, terutama distribusi beras secara merata ke seluruh daerah. 

"Jangan sampai ada mafia pangan yang mengambil untung besar memanfaatkan kesempatan ini," tegas mantan aktivis 1998 itu.

Quote