Ikuti Kami

Djarot Heran Harga BBM di Sumut Bisa Naik Akibat Pergubsu

“Setahu saya, harga BBM itu sama semua di seluruh Indonesia, tidak bisa Peraturan Daerah atau Kepala Daerah yang membuat aturan sendiri”.

Djarot Heran Harga BBM di Sumut Bisa Naik Akibat Pergubsu
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Djarot Saiful Hidayat (kiri).

Medan, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Djarot Saiful Hidayat mengaku heran atas Peraturan Gubernur (Pergub) yang berbeda dengan Peraturan Pemerintah terkait harga BBM non subsidi.

Baca: Djarot Saiful Hidayat Punya Kiat Jaga Harga Bahan Pokok 

Per 1 April 2021 PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bakan bakar minyak (BBM) non-subsidi Rp 200 per liter di wilayah Sumatera Utara. Akibat dari Peraturan Gubernur (Pergub) Sumut Nomor 1 Tahun 2021.

“Setahu saya, harga BBM itu sama semua di seluruh Indonesia, tidak bisa Peraturan Daerah atau Kepala Daerah yang membuat aturan sendiri,” ujar Djarot Saiful, Jumat (2/4). 

Ia menambahkan bahwa hal ini harus dipastikan kebenarannya dan dilihat Peraturan Gubernur (Pergub) itu sudah sesuai atau berbeda dengan Peraturan Daerah, karena diketahui Peraturan Gubernur di bawah Peraturan Daerah, serta Perda di bawah Peraturan Pemerintah.

“Kita lihat peraturan ini menyimpang atau tidak, kalau bertentangan maka itu harus kita jalurin,” katanya.

Dihimpun dalam Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo, demi mewujudkan keadilan energi di seluruh wilayah Indonesia, Presiden Joko Widodo mencanangkan kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga.

Untuk mendukung kebijakan tersebut, Kementerian ESDM telah menetapkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 Tahun 2016.

Terkait kenaikan harga tersebut, Djarot baru mendengar hal seperti ini terjadi.

Baca: Hasto: Semangat Paskah & Berkorban Diperlukan Hadapi Pandemi

“Saya baru dengar seperti ini, tapi ya aneh juga, harusnya linear dong. Jangankan di Sumatra Utara, BBM di Papua, NTB, Aceh sama semua. Inilah hebatnya pak Jokowi melakukan penyamaan,” sambungnya.

Beda halnya dengan dahulu, ketika harga bergantung dengan biaya transportasi. Sehingga diketahui harga BBM di Medan berbeda dengan harga di Jayapura.

"Ini bukan pekerjaan yang gampang dengan membuat semuanya sama rata. Maka dengan cara seperti itu, kita bisa menghempang mafia sindikat-sindikat yang di penyediaan distributor BBM ini, begitu ya, di cek saja," tutupnya. Dilansir dari Tribunnews.

Quote