Ikuti Kami

Edy Pertanyakan Lambannya Pencairan Insentif Tenaga Medis

Edy mempertanyakan terkait insentif bagi para tenaga medis khususnya yang terlibat dalam penanganan covid-19 tergolong lamban.

Edy Pertanyakan Lambannya Pencairan Insentif Tenaga Medis
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI) Jateng Edy Wuryanto

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI) Jateng Edy Wuryanto mempertanyakan terkait insentif bagi para tenaga medis khususnya yang terlibat dalam penanganan covid-19 tergolong lamban.

“Tenaga kesehatan banyak yang belum menerima bonus. Yang sudah menerima masih di bawah 50 persen. Jumlah yang diberikan malah tidak seperti yang diharapkan. Seperti perawat di Kabupaten Batang hanya dapat Rp 900.000, Banyumas bisa Rp 3 juta, dan Demak bisa Rp 1.2 juta,” kata Edy.

Baca: My Esti Desak Pemerintah Cairkan Insentif Tenaga Medis

Politisi PDI Perjuangan ini kembali menegaskan seharusnya tenaga medis mendapatkan hak insentif sesuai dengan yang sudah ditetapkan pemerintah. 

Ia menyebutkan yang dijanjikan awal jika Dokter Spesialis Rp 15 juta, Dokter Umum Rp 10 juta, Perawat Rp 7.5 juta, nakes lainnya Rp 5 juta itu jumlah maksimal.

“Namun ada kemungkinan juga angka itu masih kasar setelah dihitung di lapangan ternyata jumlah yang melayani banyak jadi anggaran perlu dihitung ulang. Itu belum dibagi dengan Tim Gugus Tugas,” urainya.

“Belum sepenuhnya tenaga medis di Jawa Tengah menerima insentif,” sambung dia.

Baca: Banteng DKI Usulkan Insentif ke Tenaga Medis di RS Swasta

Atas fakta tersebut, pihaknya meminta agar seluruh Kepala Daerah di Kabupaten/Kota dan Provinsi dapat segera menyelesaikan penghitungan insentif yang akan diberikan kepada nakes.

“Hal itu agar proses pencairan tidak terlalu lama,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Quote