Ikuti Kami

Edy Wuryanto Sambut Positif Pembangunan 50 Dapur Umum di Kabupaten Blora

Program ini merupakan upaya strategis untuk menekan angka stunting dan kekurangan gizi (malnutrisi) yang masih tinggi di wilayah tersebut.

Edy Wuryanto Sambut Positif Pembangunan 50 Dapur Umum di Kabupaten Blora
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menyambut positif program pembangunan 50 dapur umum di Kabupaten Blora yang menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita.

Program ini merupakan upaya strategis untuk menekan angka stunting dan kekurangan gizi (malnutrisi) yang masih tinggi di wilayah tersebut.

“Intervensi pemerintah sebelumnya belum cukup efektif. Dengan adanya dapur umum ini, masyarakat bisa langsung memperoleh makanan bergizi sesuai kebutuhan dan selera lokal,” ujar Edy Wuryanto, Sabtu (24/5).

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Lanjutnya, setiap dapur akan melayani sekitar 3.000 penerima manfaat per hari, dengan total anggaran mencapai Rp150 juta per hari untuk seluruh dapur. Dalam setahun, program ini diperkirakan menggerakkan perputaran ekonomi hingga Rp360 miliar dari APBN dan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Edy juga mendorong partisipasi aktif pemerintah daerah dan masyarakat, termasuk pemilik usaha yang dapat berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

“Mitra usaha bisa mendapat keuntungan sekaligus membantu program pemerintah dalam memenuhi gizi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Staff Ahli Sekretariat Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama, Alwin Supriadi, menyatakan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga investasi sumber daya manusia untuk Indonesia Emas 2045.

“Kami berkomitmen mendukung program ini hingga 50 dapur terpenuhi di Blora. Peran bidan, dinas kesehatan, dan akademisi sangat penting untuk memastikan kandungan gizi sesuai kebutuhan,” kata Alwin.

Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa

Meski demikian, mengakui masih ada tantangan, seperti misinformasi dan kesulitan menjangkau daerah terpencil. Ia meminta pemerintah daerah menyediakan lahan di lokasi yang sulit dijangkau untuk memastikan distribusi merata.

“Keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi semua pihak. Mari bersama-sama menyosialisasikan manfaatnya agar target 50 dapur segera tercapai,” pungkasnya.

Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga mendongkrak perekonomian lokal melalui penyerapan produk pangan dari petani dan UMKM setempat.

Quote