Jakarta, Gesuri.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menjadi langkah strategis pemerintah dalam membangun fondasi sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Melalui pendekatan pemenuhan gizi yang berkelanjutan, program ini diharapkan mampu menjawab tantangan kualitas gizi masyarakat sekaligus menyiapkan generasi masa depan yang lebih unggul.
DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menggelar sosialisasi Program MBG di Desa Padas, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, pada Senin (15/12).
Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pola hidup sehat melalui konsumsi makanan bergizi sejak dini.
Dalam sosialisasi tersebut, Program Makan Bergizi Gratis disampaikan sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin akses pangan bergizi bagi kelompok sasaran.
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menegaskan bahwa gizi memiliki peran sentral dalam membentuk kualitas manusia.
“Pemenuhan gizi yang baik sejak dini akan menentukan kemampuan seseorang dalam belajar, berpikir kritis, dan berkontribusi secara optimal bagi masyarakat. Program Makan Bergizi Gratis menjadi fondasi penting dalam menciptakan manusia yang sehat secara fisik dan kuat secara mental,” ujar Edy.
Ia menambahkan, perhatian terhadap ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak merupakan investasi jangka panjang bangsa. Generasi yang tumbuh dengan asupan gizi seimbang diyakini akan memiliki kesiapan lebih baik dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
Sementara itu, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional, Teguh Suparngadi, menjelaskan bahwa Program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan kesehatan, tetapi juga memberi efek luas terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
“Program ini dirancang untuk mendorong perbaikan gizi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat. Dampaknya akan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada semangat belajar dan produktivitas,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan program dilakukan dengan memperhatikan standar gizi, kebersihan, serta keamanan pangan agar manfaatnya benar-benar optimal bagi para penerima.

















































































