Ikuti Kami

Eko Minta BPBD DIY Manfaatkan Teknologi Untuk Edukasi

Pemanfaatan teknologi informasi dirasa tepat untuk mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda dalam meningkatkan kesiapsiagaan. 

Eko Minta BPBD DIY Manfaatkan Teknologi Untuk Edukasi
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto.

Yogyakarta, Gesuri.id -  Komisi A DPRD DIY mendorong BPBD memanfaatkan teknologi informasi untuk memperkuat pencegahan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya kepada generasi muda.

Menurut Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, generasi muda saat ini sangat dekat dengan teknologi informasi. 

Pemanfaatan teknologi informasi dirasa tepat untuk mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda dalam meningkatkan kesiapsiagaan. 

Baca: Basarah Tegaskan ASN Jadi Penjaga Ideologi Pancasila

"Ke depan bagus juga dibikin festival penanggulan bencana, dengan film pendek, durasi 20 detik. Misalnya bikin film judulnya Ndelik (sembunyi), menceritakan mitigasi kalau ada bencana gempa bumi. Kami mendorong BPBD memperbanyan video atau film pendek, sehingga bisa dishare bahkan sampai ke RT dan RW. Anak muda sekarang sangat dekat dengan teknologi,"kata Eko seperti yang dikutip melalui laman tribunjogja.com, Rabu (16/11). 

Ia menilai saat ini BPBD DIY termasuk kabupaten/kota sudah mulai memanfaatkan teknologi, salah satunya dengan CCTV yang memberikan informasi terkini terkait kondisi sungai hingga Gunung Merapi.

Kendati demikian pemanfaatan teknologi harus terus didorong, terutama untuk pencegahan bencana lainnya.

Selain itu, Eko juga mendorong BPBD membuat semacam buku saku terkait potensi risiko bencana di kelurahan dan penanggulangannya.

Sehingga buku saku tersebut bisa menjadi acuan bagi masyarakat ketika menghadapi bencana. 

Misi besar dalam penanggulan bencana adalah mengajak masyarakat untuk tangguh, sehingga dapat menghadapi risiko bencana.

Dengan begitu tidak ada korban jiwa, tidak ada korban luka, dan tidak ada kerugian material. Alat ukur keberhasilan penanggulangan bencana ialah ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana. 

"Nah ini saya usul, di semua kegiatan masyarakat, lima menit pertama menceritakan penanggulangan bencana. Mirip seperti kalau naik pesawat, dijelaskan kalau keadaan darurat seperti apa. Saya kira ini bagus, kalau sudah ada protokol kebencanaan. Selama ini memang sudah ada pelatihan dengan simulasi, tapi kan terbatas. Nah, kami dorong juga masyarakat ini untuk mandiri, dengan memanfaatkan sumber daya di wilayah,"terangnya. 

Baca: Bamusi Kabupaten Tangerang Gelar Peringatan Maulid Nabi

Menurut dia, upaya pencegahan bencana tidak hanya pekerjaan BPBD saja, tetapi lintas sektor, mulai dari masyarakat hingga swasta.

Masyarakat perlu terus diedukasi sehingga siap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu mengintai. Sementara swasta perlu didorong untuk turut membantu pemerintah dalam hal pencegahan bencana. 

Selama ini swasta cukup baik dalam penanggulangan bencana, namun belum cukup terlibat dalam pencegahan. Ia pun mendorong BPBD DIY untuk melibatkan swasta, yang memiliki program tanggungjawab sosial pada masyarakat. 

"Di DIY ini kan banyak hotel, misalnya hotel ini dilibatkan dalam CSR bentuk HT (handie talkie) ke wilayah sekitarnya. Atau dengan memberikan bantuan hidran kering, alat-alat untuk memangkas pohon, dan lain-lain. Perlu juga untuk menggandeng BUMN, kalau gotong-royong tentu ini akan lebih ringan, apalagi anggaran di DIY maupun kabupaten/kota juga terbatas,"lanjutnya.

Quote