Ikuti Kami

Eri Siap Pamerkan Ruang Kontrol PSEL ke Presiden Jokowi

PSEL mampu menghasilkan energi listrik 2 Megawatt dari 600 ton sampah per hari.

Eri Siap Pamerkan Ruang Kontrol PSEL ke Presiden Jokowi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan siap memamerkan ruang kontrol Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Benowo, Kota Surabaya, Jatim, kepada Presiden RI Joko Widodo.

Eri Cahyadi mengatakan kapasitas orang yang dapat masuk di lantai 3 ruang kontrol gedung PSEL yang berlokasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo akan dibatasi pada saat peresmian berlangsung.

"Setidaknya ada tujuh orang yang dapat naik menuju lantai tiga. Sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 juga," katanya.

Baca: Eri Promosikan SWK ke "Crazy Rich Surabaya"

Menurut dia, rencananya Presiden Jokowi akan lebih fokus meninjau lokasi ruang kontrol PSEL Benowo untuk menyaksikan proses mesin bekerja mengolah sampah menjadi listrik secara mendetail mulai dari melihat bentuk mesin, jumlah tonase serta jumlah listrik yang dihasilkan.
 
"Di lantai itu ada ruang engineer, ruang panel 380V, ruang turbin, ruang sampling dan ruang elektrik. Beliau kami ajak untuk meninjau lantai 3," ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Anna Fajriatin sebelumnya mengatakan, pembangunan PSEL Benowo dimulai sejak tahun 2012 dengan menggandeng kerja sama PT. Sumber Organik (SO). Dimana saat itu proses mengolah sampah menjadi listrik masih menggunakan metode Landfill Gas Power Plant. 

"Dengan metode ini, PSEL mampu menghasilkan energi listrik 2 Megawatt dari 600 ton sampah per hari," ujarnya.

Baca: Eri Pastikan Presiden Siap Resmikan PSEL di Benowo

Seiring berjalannya waktu, lanjut dia, kemudian di tahun 2015, pemkot yang bekerja sama dengan PT. SO ini mulai menggunakan metode Gasification Power Plant untuk mengolah sampah menjadi listrik.

Target awalnya, di tahun 2020 melalui metode ini sudah dapat mengolah sampah menjadi listrik. Namun, karena adanya pandemi COVID-19, sehingga proses komisioning atau pengujian oleh tim ahli dari luar negeri mundur dilakukan.

"Alhamdulillah tanggal 10 Maret 2021 kemarin sudah proses. Jadi sudah bisa menghasilkan listrik 9 Megawatt dari setiap 1.000 ton sampah per hari," katanya.

Quote