Ikuti Kami

Eva Kritisi Buruknya Komunikasi Terkait UU Ciptaker

Hal ini diperparah dengan pihak oposisi yang menguasai media sosial.

Eva Kritisi Buruknya Komunikasi Terkait UU Ciptaker
Politisi senior PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi senior PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari membenarkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan komunikasi publik pHal inara pembantunya  jelek hingga muncul berbagai polemik di ruang publik mengenai UU Omnibus Law Cipta Kerja. 

Pernyataan tersebut disampaikan Eva dalam rangka menjawab persepsi publik yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia mengenai tindakan aparat penegak hukum kepada para demonstran hingga berujung pada aksi anarkis beberapa waktu terakhir.

Baca: Presiden Jokowi Bantah Ada Penghapusan UMR di UU Ciptaker

“Saya harus mengakui dan Pak Jokowi juga ngaku bahwa, komunikasi publik pemerintah jelek banget, baik masa covid maupun masa UU Cipta Kerja itu kan jelek itu. Harus kita akui jadi kalau itu berdampak pada persepsi kepada responden-responden yang terjaring itu masuk akal,” paparnya

Menurutnya, saat ini sosial media telah dikuasai oleh kelompok oposisi pemerintah sehingga banyak masyarakat yang mudah terhasut dan menyatakan demokrasi di Indonesia kian luntur.

Baca: Yasonna Bantah UU Ciptaker Akibatkan Resentralisasi

"Tapi karena ini persepsi maka apa yang ada di media apa yang ada di sosmed yang dipakai rujukan, sementara ada temuan ternyata sosmed itu kan didominiasi oleh kelompok oposisi,” bebernya.

“Walaupun, sekarang sudah pakai buzzer segala macem, tapi kalau ditraccing ataupun didiagnose kan dominannya adalah dominan yang oposisi tonenya, meski tak harus orang partai,” tandasnya.

Quote