Jakarta, Gesuri.id - Komisi VII DPR RI mendorong Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mampu menciptakan ekosistem yang inklusif untuk pengembangan permainan berbasis papan atau board game di Indonesia dari hulu ke hilir.
Wakil Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menuturkan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap pengembangan board game, namun masih perlu dukungan dari pemerintah khususnya dalam mempersiapkan pasar.
"Hasil karya mereka ini (produsen board game) tidak hanya domestik tetapi juga internasional. Nah, tadi kita bicarakan dengan Kemenekraf. Ya, dibuat caranya bagaimana," katanya.
Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo
Dalam rangka melihat potensi permainan papan atau board game di Indonesia, Evita bersama beberapa Anggota Komisi VII DPR RI beserta pihak Kemenekraf berkunjung ke Tabbletoys Board Game di Surabaya, Jawa Timur.
Tabbletoys Board Game merupakan salah satu penerbit atau produsen board game lokal yang produknya telah dipasarkan ke berbagai belahan dunia seperti Thailand, Hungaria, Korea, Jerman, Spanyol, Amerika Latin, Perancis, dan Italia.
Sementara, board game adalah permainan berbasis papan yang dimainkan oleh dua orang atau lebih dan biasanya juga menggunakan pion, kartu, atau dadu untuk menentukan langkah permainan seperti Ular Tangga, Monopoli, JinxO, That's You!, Tumbas, dan UNO.
Evita menuturkan board game tidak hanya menyenangkan melainkan juga terdapat unsur edukasi di dalamnya sehingga sangat bermanfaat bagi anak-anak hingga orang dewasa.
Bermain permainan board game akan meningkatkan keterampilan kognitif seperti strategi dan pemecahan masalah, pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi, melatih kesabaran, kreativitas, dan membantu anak-anak dalam perkembangan emosional.
Oleh sebab itu, Evita ingin Kemenekraf mendukung pengembangan produk board game produsen lokal melalui bantuan promosi seperti digelarnya event pameran baik di level nasional maupun internasional.
Baca: Ganjar Tekankan Kepemimpinan Strategis
Hal itu lantaran masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui keberadaan board game serta masih perlunya penetrasi yang kuat di tingkat internasional agar produk lokal semakin dikenal.
Ia menuturkan Komisi VII DPR RI akan mengundang asosiasi board game untuk berdiskusi lebih dalam agar dapat diketahui bentuk dukungan yang dibutuhkan untuk mengembangkan permainan papan ini.
"Komisi VII kita bisa mengundang asosiasi dan pelaku usaha untuk kita diskusi lebih dalam mengenai potensi berkembangnya board game. Saya sih senang sih karena ini enak sekali, fun. Sangat fun kalau saya bilang," katanya.