Pekanbaru, Gesuri.id – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Pekanbaru menolak rencana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk menambah penyertaan modal sebesar Rp10 miliar kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru Madani.
Fraksi PDI Perjuangan menilai, BPR Pekanbaru Madani tidak layak menerima suntikan modal karena memiliki sejumlah catatan merah dan persoalan hukum.
Anggota Pansus Penyertaan Modal dan Penambahan Penyertaan Modal Daerah kepada BPR Pekanbaru Madani, Zulkardi SH, mengungkapkan hasil pembahasan dengan sejumlah pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memperlihatkan kondisi BPR yang masih jauh dari ideal.
“Kami dari Fraksi PDI Perjuangan menolak keras rencana penyertaan modal Rp10 miliar itu. Sangat riskan karena masih diselimuti berbagai persoalan internal dan masalah hukum,” tegas Zulkardi dikutip dari Cakaplah.com, Senin (27/10/2025).
Ia menjelaskan penolakan tersebut didasarkan pada regulasi seperti UU Nomor 23 Tahun 2014 dan PP Nomor 54 Tahun 2017, yang menegaskan BUMD bermasalah tidak boleh menerima tambahan dana dari APBD.
Zulkardi menyebut sejumlah catatan merah BPR Madani, mulai dari dugaan kredit fiktif, pemalsuan jaminan Jamkerda, hingga pinjaman ke Bank Jatim yang tidak sesuai visi BPR yang seharusnya fokus pada pembiayaan UMKM.
“Ironisnya lagi, bukan UMKM yang mendapatkan pinjaman, tapi kenyataannya yang banyak pinjaman ASN,” tambahnya.
Selain itu, BPR juga belum memiliki direktur utama definitif sehingga dikhawatirkan menimbulkan ketidakjelasan dalam pengelolaan dana jika penyertaan modal tetap dilakukan.
Zulkardi menilai, di tengah kondisi keuangan Pemko Pekanbaru yang defisit dan masih banyak tanggungan tunda bayar, rencana penyertaan modal tersebut tidak bijak.
“Kami tidak anti dengan penyertaan modal ini. Kami sepakat penambahan modal ke BPR bahkan hingga Rp 20 miliar, tapi dengan catatan, Dirut defenitif harus ada. Dia harus mampu memaparkan visi misi dan mencari solusi atas keterpurukan BPR saat ini. Sekarang kan kita kasih Rp 10 miliar, siapa yang bertangung jawab. Jangan terlampau diburu-buru penyertaan modal-nya. Selesaikan dulu defisit, utang tunda bayar. itu yang terpenting," tuturnya.

















































































