Ikuti Kami

Ganjar Instruksikan Pantau Migrasi Konsumen Gas Nonsubsidi

Hati-hati konversi ke dalam gas 3 kilogram akan terjadi.

Ganjar Instruksikan Pantau Migrasi Konsumen Gas Nonsubsidi
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menginstruksikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral memantau potensi migrasi konsumen elpiji nonsubsidi ke subsidi.

"Langsung saya kontak Dinas ESDM, saya minta untuk komunikasi dengan PT Pertamina, hati-hati konversi ke dalam gas 3 kilogram akan terjadi. Mereka yang kesulitan membeli nonsubsidi akan mencari tabung 3 kg karena membeli 3 kg itu begitu mudah, tidak ada restriksi yang ketat," katanya di Semarang, Jateng, Jumat (4/3).

Ganjar menjelaskan bahwa invasi Rusia ke Ukraina ternyata berpengaruh pada negara.

Baca: Perang Hegemoni Rusia-Ukraina dan National-Power Indonesia

"Ketika blok China mulai ikut serta ke kubunya Rusia, saya melihat, kita mesti siap-siap terkait harga migas. Ternyata benar, tidak lama setelah itu Pertamina menaikkan harga gas nonsubsidi," ujarnya.

Kenaikan harga elpiji nonsubsidi itu, lanjut Ganjar, menimbulkan kekhawatiran terkait distribusi gas subsidi atau elpiji 3 kg.

"Oleh karena itu, saya meminta kepada instansi terkait untuk hati-hati tentang potensi migrasi konsumen gas nonsubsidi ke subsidi," katanya.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jateng Sujarwanto mengatakan Gubernur Ganjar Pranowo telah menginstruksikan jajarannya untuk berkoordinasi dengan Pertamina sejak pengumuman kenaikan harga gas nonsubsidi.

Menurut dia, ada dua poin penting dari instruksi tersebut yaitu memastikan pasokan tetap terjaga dan memantau potensi terjadi migrasi dari nonsubsidi ke elpiji 3 kg.

Baca: Puan: Dukungan Resolusi PBB Sudah Sesuai Konstitusi

"Indikasi terjadi migrasi bisa dibaca kalau permintaan elpiji 3 kg naik sementara penjualan 12 kg turun. Ini kami pantau bersama Pertamina dan Hiswana Migas serta 12 kantor cabang dinas. Kita formalisasi juga penugasan kepada Pertamina dan Hiswana Migas itu dengan surat dari dinas," ujarnya.

Ia menyebutkan hingga hari kelima pascakenaikan harga elpiji nonsubsidi pada 27 Februari 2022 belum ada indikasi migrasi konsumen gas nonsubsidi ke bersubsidi.

"Permintaan masyarakat masih wajar dan stok juga masih aman, baik gas nonsubsidi maupun subsidi, namun kami berupaya menjaga agar tidak terjadi migrasi konsumen elpiji," katanya.

Quote