Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden (capres) nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo, mengaku khawatir bahwa calon pemimpin akan 'bengkak bengkok' jika memiliki visi yang tidak sesuai dengan konsitusi Indonesia, yakni Undang-Undang Dasar 1945.
"Saya orang yang tidak mengikuti cerita visi, tapi saya mengikuti misi," kata Ganjar dalam acara dialog pers dan capres di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis (30/11).
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
"Sudah ada di pembukaan UUD, saya khawatir kalau pemimpin baru kemudian punya visi sendiri dan itu berbeda dengan konstitusi bengkak-bengkok itu," sambungnya.
Lebih lanjut, Ganjar yang dikenal sebagai sosok pemimpin muda, energetik, merakyat, berprestasi, berpengalaman, dan family man itu mengatakan, generasi sekarang tidak begitu tertarik pada visi dan misi yang disampaikan oleh para calon pemimpin
Mereka, kata Ganjar, lebih menyukai gimmick yang diciptakan calon pemimpin baru ketimbang visi dan misi. Padahal, Ganjar menegaskan, gagasan dan solusi juga merupakan hal penting.
Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar
"Banyak temen-temen media ketika bertanya kepada saya apa visi misinya, apa programnya dan seterusnya. Itu di kalangan pemilih atau pemilih pemula itu tidak terlalu tertarik," katanya.
"Mereka) tertarik lebih pada gimmick, padahal selalu para peneliti, para pemerhati mengatakan bagaimana demokrasi bisa berjalan secara subtansi, tidak prosedural, dan kemudian para kandidat itu bisa menyampaikan apa yang menjadi ide, gagasan, melihat kondisi dan solusi, kira-kira begitu," tuturnya.