Ikuti Kami

Gedung Sekretariat ASEAN Rampung Maret 2019

Pembangunan Gedung Sekretariat ASEAN saat ini sudah mencapai 85 persen dan ditargetkan rampung pada Maret 2019.

Gedung Sekretariat ASEAN Rampung Maret 2019
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Jakarta, Gesuri.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan teknis kepada Kementerian Luar Negeri dalam pembangunan Gedung Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Saat meninjau bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke proyek pembangunan di Jakarta, Senin (7/1), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan Gedung Sekretariat ASEAN saat ini sudah mencapai 85 persen dan ditargetkan rampung pada Maret 2019.

Baca: Basuki Beberkan Fungsi Beroperasinya Jalan Tol Trans Jawa

"Gedung ini nantinya akan memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Gedung ini juga didesain ramah lingkungan dengan standar Sertifikat Green Building Tingkat Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI)," katanya.

Saat ini, dari 20 bangunan gedung yang tersertifikasi Green Building oleh GBC, terdiri dari tingkat Platinum sebanyak 3 bangunan yakni Dusapun Gunung Putri, Gedung United Tractors HO dan Gedung Kementerian PUPR, sedangkat tingkat Gold sebanyak 12 bangunan dan silver sebanyak 5 bangunan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa optimalisasi penyelesaian pekerjaan agar tepat waktu perlu diimbangi dengan kualitas kerja sehingga tepat mutu.

"Ketika kita fokus mengejar waktu penyelesaian, tetap kita harus perhatikan kualitas karena menyangkut keamanan," kata Menteri Retno.

Ada pun peletakan batu pertama atau "groundbreaking" Gedung Sekretariat ASEAN dilakukan pada awal Januari 2018. Pembangunan dilakukan di atas lahan seluas 11.369 m2 dengan luas bangunan 49,993 m2. Gedung memiliki 2 Tower dengan masing-masing setinggi 16 lantai, yang dilengkapi dengan 2 basement dan 1 podium yang terdiri dari 5 lantai.

Konstruksi yang digunakan juga telah mengakomodasi bangunan tahan gempa. Untuk menghubungkan dua tower, terdapat jembatan penghubung (skybridge) sepanjang 40,5 meter. Jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Indonesia untuk kategori jembatan gedung tanpa penyangga dan mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia.

Baca: Basuki Ingatkan Sertifikasi Konstruksi Terkait Keselamatan

Total anggaran pembangunan gedung ini sebesar Rp448,77 miliar dengan menggunakan sumber dana APBN tahun anggaran 2017-2018.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, yaitu Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H. Sumadilaga dan Direktur Bina Penataan Bangunan Iwan Suprijanto.

Quote