Ikuti Kami

Gembong Curigai Adanya Kejanggalan Proses Tender JIS

Gembong mengatakan tender tersebut harus diulang lantaran ada gap harga penawaran.

Gembong Curigai Adanya Kejanggalan Proses Tender JIS
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.

Jakarta, Gesuri.id - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menilai ada yang janggal proses tender proyek Jakarta International Stadium (JIS) yang memunculkan konsorsium atau Kerjasama Operasi (KSO) Wijaya Karya (Wika) Gedung-Jaya Konstruksi-PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pemenang, dan meminta prosesnya diulang.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan tender tersebut harus diulang lantaran ada gap harga penawaran yang begitu jauh antara KSO pemenang tender dan KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya yang memprotes hasil lelang proyek pembangunan.

Baca: Gembong: Pemprov DKI Tak Boleh Undang Organisasi Terlarang

"Walaupun gap itu dijelaskan soal teknis, tapi teknis masa sampai ratusan miliar rupiah, rasanya juga nggak masuk akal," ucap Gembong pada wartawan di Jakarta, Rabu.

Bahkan, Gembong mengungkapkan dengan adanya kejanggalan tersebut, pihaknya memiliki kecurigaan pihak KSO pemenang tender melakukan kesepakatan tersendiri sebelum tender terjadi.

"Selanjutnya, kami lihat sepertinya ini udah 'kerja duluan', baru lelang dilakukan artinya udah yakin bahwa dia pemenangnya. Kalau memang gap soal teknis itu kan sangat subyektif. Subjektivitas kita dihargai Rp300 miliar, kan terlalu jauh," katanya.

Atas hal tersebut, Gembong mengatakan pihaknya meminta untuk hal tersebut diselesaikan dan dilakukan tender ulang.

"Tapi jangan justru ini (tender ulang) menghambat pekerjaan. Tetap percepatan itu kita butuhkan, tapi nggak boleh nabrak aturan," ujar Gembong.

Baca: Anies Disamakan dengan Ahok? Gembong: Tentu Tidak!

Sebelumnya, KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya memprotes hasil lelang proyek pembangunan Jakarta International Stadium yang dimenangkan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.

Karena, selain kedua KSO sama-sama dinyatakan lulus secara teknis, KSO yang dipimpin Adhi Karya menawarkan harga lebih murah.

Quote