Ikuti Kami

Gilbert Ingatkan Pemprov DKI Peduli Tenaga Kesehatan

Ia mencontohkan hanya sekitar 10 persen dari Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 5,2 triliun yang dialokasikan ke sektor kesehatan.

Gilbert Ingatkan Pemprov DKI Peduli Tenaga Kesehatan
Ilustrasi. Para Tenaga Kesehatan Covid-19.

Gambir, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak mengingatkan pemprov DKI agar lebih peduli terhadap para tenaga kesehatan yang merupakan garda depan pengendalian Covid-19.

Ia mencontohkan hanya sekitar 10 persen dari Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 5,2 triliun yang dialokasikan ke sektor kesehatan.

Baca: Vaksinasi Berhasil, Kunci Perangi Kecepatan Mutasi Virus 

"DKI sebagai contoh kurang peduli dengan hal ini. Sisanya yang sekitar 90 persen lebih banyak jadi proyek," ucapnya, Kamis (28/1).

Untuk itu, ia mendesak pemerintah memberikan perhatian lebih kepada para tenaga kesehatan.

Pasalnya, lanjutnya, berdasarkan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sebanyak 647 tenaga kesehatan meninggal karena Covid-19 dalam rentang Maret 2020 hingga Januari 2021.

Di masa pandemi Covid-19 ini, Gilbert menyebut, beban kerja para tenaga kesehatan yang tinggi tidak diimbangi dengan kompensasi yang layak, baik itu dari segi waktu istirahat maupun insentif yang diberikan pemerintah.

Terlebih, masih banyak tenaga kesehatan yang ternyata belum divaksin Covid-19 pada tahap pertama program vaksinasi.

"Nakes yang gagal divaksin karena berbagai faktor sebaiknya tetap dijadwalkan dengan vaksin lain apabila vaksin yang ada sekarang membuat syarat mendapat vaksin tidak terpenuhi," ujarnya.

Disamping itu, anggota Komisi B DPRD DKI ini juga menuntut data dan sistem yang digunakan dalam program vaksinasi ini diperbaiki.

Sebab, ada beberapa rumah sakit yang mendapat jatah vaksin lebih dari jumlah tenaga kesehatan yang ada.

Baca: Fraksi PDI Perjuangan Dukung Perda Covid Dengan 4 Syarat

"Beberapa RS mendapat jatah vaksinasi misalnya 3.000, tetapi data nakesnya hanya 1.000. Lalu data yang 2.000 tidak jelas dari mana," ujarnya.

Kemudian, Gilbert juga mengeluhkan penggunaan SMS blast yang dinilainya menyulitkan fasilitas kesehatan dalam mengontrol daftar penerima vaksinasi.

"Kami berharap, ada upaya kemanusiaan kepada mereka yang berjuang untuk kemanusiaan. Karena keberpihakan kepada mereka yang berjuang dirasakan kurang," tuturnya. Dilansir dari tribunnews com.

Quote