Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) memuji komitmen PT Pertamina (Persero) yang terus berupaya mengembangkan bisnis Energi Baru & Terbarukan (EBT).
Gus Falah secara khusus menanggapi positif sinergi Pertamina dengan berbagai mitra strategis, yang termanifestasi dalam penandatanganan 9 MoU bersama para mitra tersebut, baru-baru ini.
Baca: Jangan Biarkan Pertamina Berjuang Sendiri
Gus Falah mengatakan, sinergi bisnis yang dijalin Pertamina itu sangat tepat untuk mempercepat akselerasi renewable energy sebagai lini bisnis yang potensial.
"Salah satu pilar dekarbonisasi dalam peta jalan Pertamina guna mencapai nol emisi karbon, memang melalui penciptaan bisnis-bisnis baru yang berbasis energi baru terbarukan atau renewable energy," kata Gus Falah dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/7/2023).
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, komitmen Pertamina dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan juga tampak dari berbagai upaya lainnnya. Salah satunya dengan memulai implementasi Bioetanol pada Semester II 2023 ini.
Pertamina juga sudah mengembangkan greenfuel, Biogas, green hydrogen, penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) untuk lapangan migas di Jatibarang.
“Pertamina juga sudah membangun PLTS dengan di beberapa lokasi milik PT KPI yang bersinergi dengan PT Pertamina Power Indonesia," ungkap Gus Falah.
"Maka, komitmen yang terwujud dalam sinergi melalui 9 MOU ini juga layak kita apresiasi dan kawal, agar bangsa ini berhasil mencapai nol emisi karbon," tambahnya.
Baca: Gus Falah Apresiasi Pertamina Serius Perkuat Ketahanan Energi
Untuk diketahui, para mitra strategis yang bersinergi dengan Pertamina untuk mengembangkan EBT melalui 9 MOU itu antara lain PT KCIC, MDI Ventures, Chargé d'Affaires Embassy of Kingdom of Denmark, dan PT Transportasi Gas Indonesia.
Sinergi juga tercipta antar Pertamina Grup, yakni antara Pertamina NRE dengan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
MoU juga dilakukan dengan PT Pembangunan Aceh, Chevron New Energy International Pte Ltd, KS Orka Renewables Pte. Ltd, serta Mitsui & CO.