Gambir, Gesuri.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi merasa heran dengan kerja Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi yang tidak mampu menstabilkan harga bahan pokok di Indonesia, terutama Jakarta.
Baca: Rocky Gerung Bisa Mati Berdiri, Jokowi Makin Dicintai Rakyat
Itu dikatakannya terkait naiknya harga kedelai untuk kebutuhan pokok tahu dan tempe.
Hal itu dikatakan Prasetyo saat menerima kunjungan Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta pada Rabu (23/2).
Dalam kesempatan itu, Prasetyo juga menyebut, belum selesai persoalan kelangkaan minyak goreng hingga harganya melejit, kini harga kedelai dari Amerika, Brazil dan Argentina turut naik hingga menyusahkan perajin tempe dan tahu.
“Harusnya dari kementerian ini peka pak, inilah kalau menteri hidupnya di langit mulu pak. Jangan menteri melihatnya ke atas terus, jadi harus melihat ke bawah,” kata Prasetyo pada Rabu (23/2).
Prasetyo berjanji, akan menampung seluruh aspirasi dari Puskopti DKI Jakarta. Nantinya, keluhan mereka akan disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo.
“Bapak kirim surat juga ke Pak Budi Waseso (Kepala Badan Urusan Logistik/Bulog) untuk audiensi ke sana,” ujarnya.
Menurut dia, tahu dan tempe merupakan makanan kesukaan Presiden Joko Widodo. Dalam beberapa kali kesempatan ke Istana Kepresidenan, Prasetyo melihat menu makanan Jokowi adalah tempe mendoan.
“Saya sebagai pemakan tempe, termasuk pak Presiden loh dia tiap hari makan harus ada tempe dengan tahu. Saya pernah diajak makan di Istana ya (menu) makanannya nggak pernah berubah,” katanya.
“Di situ nggak ada steak, tapi tempe tahu dan sayur-sayuran atau makanan tradisional kita. Mudah-mudahan keluh kesah bapak kami tampung nanti kalau ada waktu kami sampaikan kepada Presiden,” lanjutnya.
Tak hanya mengadu kepada Presiden, pihaknya juga bakal memanggil dua badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di bidang pangan untuk menyelesaikan naiknya harga kedelai. Mereka adalah PT Food Station Tjipinang Jaya dan Perumda Pasar Jaya.
“Karena bukan apa-apa, sebetulnya ini bisa (diselesaikan) sebagai (Anies Baswedan) Gubernur langsung turun ke bawah melihat apa yang terjadi karena ini juga namanya tempe dan minyak sudah banyak,” ucapnya.
Baca: Serukan Penggulingan Jokowi, Habib Jafar Shodiq Makar!
Seperti diketahui, Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta mendatangi Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/2).
Kedatangan mereka ke sana untuk diadvokasi terkait melejitnya harga kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu di Tanah Air.
Sekretaris Jenderal Puskopti DKI Jakarta Hedy Kuswanto mengatakan, harga kedelai terus merangkak naik yang diprediksi bakal terjadi sampai Juni 2022 mendatang. Dilansir dari tribunnews depok.