Jogja, Gesuri.id - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menekankan pentingnya kemandirian ekonomi sebagai ruh pembangunan daerah. Ia menyebut nilai-nilai Trisakti Bung Karno—berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya—harus benar-benar diinternalisasi dalam setiap kebijakan.
Dalam wawancara eksklusif bersama Gesuri.id, Hasto mempertanyakan mengapa Indonesia memiliki banyak pahlawan politik, tetapi hampir tak punya pahlawan yang memperjuangkan kedaulatan ekonomi. “Mana pahlawan berdikari dalam bidang ekonomi?” ujarnya.
Menurutnya, bangsa Indonesia tidak anti-asing, tetapi harus mencintai kemandirian. Ia mencontohkan dirinya yang tetap memilih menggunakan produk air PDAM setempat meski ditawari produk asing. “Ini perang ideologi. Kalau perang teknologi kita kalah, tapi kalau perang ideologi kita menang,” tegasnya.
Hasto menuturkan, negara-negara seperti Korea Selatan berhasil unggul bukan karena teknologi semata, melainkan kemauan ideologis untuk mandiri. Dari produk telepon sampai otomotif, bangsa itu memilih membangun kemandirian industri meski awalnya kalah dari Jepang.
Semangat yang sama ingin diterapkan Hasto di Kota Jogja. Ia meminta seluruh jajaran tidak sekadar bekerja, tetapi berkarya. “Bekerja itu menyelesaikan program. Berkarya itu menciptakan hal baru yang membawa perubahan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan ekonomi harus menyentuh sektor produksi. Karena itu, ia mendorong pembentukan koperasi merah putih yang berfokus pada produktivitas, bukan sekadar simpan pinjam yang selama ini mendominasi.
Bagi Hasto, Jogja harus menjadi contoh kota yang berdikari secara ekonomi bermodalkan kreativitas, budaya, dan manusianya. Tanpa itu, kata dia, Indonesia akan terus bergantung pada bangsa lain.

















































































