Ikuti Kami

Hermus Indou, Dulu Anak Stunting yang Jadi Bupati Manokwari

Pria yang menghabiskan masa kecilnya di Minyambouw itu menyebut pengetahuan para orang tua di kampung soal gizi sangat terbatas.

Hermus Indou, Dulu Anak Stunting yang Jadi Bupati Manokwari
Bupati Manokwari, Hermus Indou (pakaian dinas), menggendong seorang anak penderita stunting di Posyandu Bougenvil, Sowi III, Manokwari, Papua Barat, Selasa (18/10/2022) siang. Istrinya, Febelina Indou, mengatakan Hermus pernah menjadi anak stunting pada masa kecilnya di Minyambouw, Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Manokwari, Gesuri.id - Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan rumah gizi di Minyambouw, Pegunungan Arfak, patut ditiru.

"Di situ anak-anak diasuh selama tiga bulan, dikasih makanan bergizi. Setelah tiga bulan, sudah sehat, baru dikembalikan ke rumah masing-masing," kata Hermus Indou, di hadapan para ibu yang tengah menggendong anak mereka yang menderita stunting di Posyandu Bougenvil, Sowi III, Manokwari, Papua Barat, Selasa (18/10) siang.

Baca: Fraksi PDI Perjuangan: Pecat Guru Intoleran SMAN 52 Jakarta!

Pria yang menghabiskan masa kecilnya di Minyambouw itu menyebut pengetahuan para orang tua di kampung soal gizi sangat terbatas.

Karena itu, ucap Hermus Indou, rumah gizi di hulu adalah solusi tepat mengentas stunting.

"Kalau hanya bagi bapok (bahan kebutuhan pokok) terus, orang tua kita ini kan tidak terlalu paham soal gizi. Jadi, stunting harus ditangani seperti di rumah gizi Minyambouw itu," ujar Hermus Indou.

Acara peluncuran rumah gizi di Kelurahan Sowi, Kabupaten Manokwari, tampak begitu emosional bagi Bupati Manokwari periode 2021-2025 itu.

Rumah gizi pertama di Kabupaten Manokwari itu menghayutkan pikiran Hermus Indou ke nostalgia masa kecilnya.

Ia tanpa ragu menggendong dan menenangkan balita stunting yang sedang merengek.

Hermus Indou tak kuasa menggulung senyumnya saat itu. Sesekali dia mengakali si anak dengan cemilan dan bersenda gurau dengan para ibu.

"Bapak yang kamu lihat sekarang ini dulunya juga stunting. Rumah gizi di Minyambouw itu yang selamatkan dia," ujar Febelina Indou, istri Bupati Manokwari, Hermus Indou. 

Setelah Bupati Manokwari meninggalkan halaman posyandu, barulah terkuak bahwa Hermus Indou tidak sedang mengandaikan rumah gizi Minyambouw.

Pria kelahiran Jatubou, 15 Agustus 1976, itu sedang bersaksi tentang masa kecilnya.

Ketika masih menjadi bocah lelaki penderita stunting di pedalaman Minyambouw, Pegunungan Arfak, ia mendapat uluran tangan kasih dari para tenaga kesehatan di rumah gizi.

Bagai secercah cahaya di tengah kegelapan, Hermus Indou keluar dari mimpi buruk ancaman kurang gizi kronis.

Kemudian, Hermus Indou tumbuh dan berkembang menjadi lelaki dewasa yang terpelajar hingga dipercayakan menjadi pemimpin di Manokwari, Kota Injil.

"Makanya rumah gizi di Kelurahan Sowi ini, bapak (Hermus Indou) sangat dukung. Berangkat dari hati untuk menyelamatkan masa depan anak-anak kita, para calon pemimpin," kata Febelina Indou.

Rumah gizi Kelurahan Sowi merupakan pilot project peduli stunting yang dicetus TP-PKK Kabupaten Manokwari. Febelina Indou sebagai ketuanya.

Saat ini tercatat ada 1.418 anak stunting di Kabupaten Manokwari.

Itu membuat Kabupaten Manokwari sebagai penyumbang angka stunting tertinggi di Papua Barat.

Baca: Jokowi Teken UU PDP, Pelanggar Didenda Rp 6 Miliar

Profil Hermus Indou 

Hermos Indou adalah Bupati Manokwari, Papua Barat, periode 2021-2025.

Ia memimpin Manokwari didampingi wakilnya, Edy Budoyo.

Pendidikannya diawali di SD YPPGI Minyambouw (lulus tahun 1990), SMP Negeri 1 Marware (lulus tahun 1993) dan SMA Negeri 1 Manokwari (lulus tahun 1995).

Pendidikan tinggi ditempuhnya di STPMD Yogyakarta (Strata 1, 1999) dan Universitas Hasanuddin Makassar (Strata 2, 2006).

Sebelum menjabat sebagai Bupati Manokwari, Hermos Indou bekerja sebagai PNS di lingkungan Pemkab Manokwari dan Pemprov Papua Barat.

Ia juga sempat memperoleh Bintang Kehormatan Astha Bratha dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2014) dan Satya Lencana Kesetiaan 10 tahun dari Pemerintah RI (2016).

Hermos Indou juga pernah didapuk menjadi Ketua DPD KNPI Provinsi Papua Barat pada 2008-2016. Dilansir dari tribunpapuabarat.com.

 

Kurator: Fransiska S.

Quote