Ikuti Kami

Wali Kota Hendi Terinspirasi Lagu Harvey Malaihollo

Harvey Malaihollo juga dipercaya sebagai Kepala Biro Aktor dan Institusi di Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan.

Wali Kota Hendi Terinspirasi Lagu Harvey Malaihollo
Wali Kota Hendrar Prihadi saat menerima para tutor Sekolah Online Banteng Milenial. (Foto: Istimewa)

Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam merayakan kemerdekaan RI tahun ini terinspirasi lagu Indonesia Jaya yang pernah dinyanyikan salah satu musisi legenda Indonesia yang juga anggota Seniman Nusantara, Harvey Malaihollo. 

Harvey Malaihollo juga dipercaya sebagai Kepala Biro Aktor dan Institusi di Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan.

Dimana, lanjut Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu, dalam lagunya berjudul Indonesia Jaya menyebutkan “Seribu rintang jalan berliku bukanlah suatu penghalang. Kobarkanlah dalam dada semangat jiwa Pancasila. Hidup tiada mungkin tanpa perjuangan, tanpa pengorbanan". 

"Mari berpegangan tangan dalam satu cita, demi masa depan Indonesia Jaya. DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-75 Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi niat baik dan upaya keras kita bersama. MERDEKA.....!! MERDEKA......!! MERDEKA......!!," ungkapnya dalam keterangan pers diterima Gesuri, Senin (17/8) pagi.

Hendi juga mengingatkan peringatan kemerdekaan kali ini harus dimaknai sebagai momentum untuk mewarisi nilai-nilai kejuangan para pendiri Bangsa (the founding fathers), guna mengusir penjajah yang namanya Covid-19.

"Setidaknya ada modal dasar yang telah diwariskan para pendahulu bangsa, untuk bangkit menuju Indonesia Maju, juga khususnya Semarang semakin hebat, yaitu nilai-nilai gotong royong, kerja sama penuh empati, yang telah tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Yang mana kemajuan demi kemajuan yang dicapai kota Semarang dalam kurun lima tahun terakhir, juga tidak lepas dari spirit gotong royong seluruh elemen masyarakat, yang bergerak bersama membawa kota ini menjadi lebih baik dan lebih hebat," ujarnya. 

Menurutnya, Kota Semarang tetap berada dalam suasana khidmat dan penuh suka cita dalam melaksanakan upacara bendera peringatan kemerdekaan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah situasi dan kondisi yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19. 

Baca: Megawati Bangga Kiprah Orkestra & PS Gita Bahana Nusantara

"Yang mungkin dengan suasana saat ini, seharusnya dapat lebih tumbuh rasa nasionalisme kita terhadap bangsa Indonesia, dengan merasakan situasi perjuangan pendahulu kita, saat menghadapi keterbatasan dalam melakukan kegiatan, karena diintai oleh penjajah. Dan hari ini kita juga merasakan suasana keterbatasan tersebut, dengan Covid-19 yang mengintai," ungkapnya. 

Hendi, sapaan akrabnya, lebih lanjut menjelaskan tidak pernah ada yang menyangka bahwa pasca Bung Karno memerdekakan Indonesia kebebasan yang telah didapatkan pada hari ini harus sedikit terganggu dengan adanya Covid-19. Dimana, lanjutnya, seperti yang diketahui virus ini telah memberikan dampak negatif pada seluruh aspek kehidupan manusia, hampir di seluruh penjuru dunia.

Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19, ujarnya, telah menekan sendi-sendi kehidupan mulai sektor pendidikan, ekonomi dan juga sosial kemasyarakatan sehingga semua harus menghadapi berbagai situasi yang belum pernah dialami. 

Ia mencontohkan mulai dari rumitnya proses belajar mengajar secara online, sampai banyaknya perusahaan atau industri yang kemudian mengambil kebijakan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Juga termasuk aktivitas ibadah yang harus dijalankan secara personal, lalu membuat hubungan sosial masyarakat menjadi seolah-olah berjarak, karena harus menghindar dari penularan virus Covid-19.

Namun Hendi yakin apa yang saat ini dirasakan belum sebanding dengan penderitaan, ketakutan dalam suasana serba kekurangan yang dialami oleh para pendahulu Bangsa. 

Maka, Ia menekankan satu pelajaran berharga yang bisa dipetik, bahwa para pendahulu Negara ini tidak pernah mengibarkan bendera putih begitu saja. 

"Menyerah terhadap keadaan, tidak pernah ada dalam kamus para pejuang bangsa, melainkan kegigihan, semangat juang, dan gotong royong lah yang terus dipegang, sehingga berhasil membawa Negara kita merdeka dan berdaulat," ungkapnya.

Untuk itu, katanya, sudah sepatutnya peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dijadikan sebagai ajang memaknai spirit dan teladan para pendiri bangsa, yang telah mewariskan spirit ketangguhan, gigih berjuang, dinamis bergerak, terus beradaptasi untuk menggapai cita-cita kemerdekaan. 

Hendi mencatat mulai kawasan banjir yang menyusut menjadi 13,71% di tahun 2019. Jalan kondisi rusak yang menyisakan 5,09%. Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia mencapai angka 83.19 pada 2019, menjaga tren melampaui kota-kota besar lainnya di Indonesia, sejak tahun 2016. 

Serta, lanjutnya, angka kemiskinan yang mencatat angka terendah mencapai 3,98% di tahun 2019. 

Untuk itu Hendi optimistis kedepannya harus terus melaju dan terus berlari, termasuk merealisakan RPJMD Pemerintah Kota Semarang, seperti sejumlah rencana pembangunan fisik yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020 ini, seperti melanjutkan pembangunan Pasar Johar, pembangunan jembatan kaca Tinjomoyo, melanjutkan pembangunan RSUD Mijen tipe D, dan masih banyak program pembangunan strategis lainnya.

Di sisi lain, ujarnya, salah satu fase penting untuk mewujudkan Semarang yang semakin hebat, adalah dengan mensukseskan Pemilihan Wali Kota Semarang, pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang. Karena ini bukan hanya sekedar coblosan, bukan hanya sekedar menentukan pemimpin, tapi merupakan sebuah ikhtiar, untuk membawa kota tercinta ini menjadi lebih baik dan lebih hebat. 

Baca: PDI Perjuangan Gelar Peringatan HUT RI di Lapangan Banteng

"Sehingga siapkan diri sedulur – sedulur sekalian, untuk pada hari Rabu, 9 Desember 2020 datang ke TPS menggunakan hak pilih. Tak perlu risau dengan gelaran di tengah pandemi, karena penyelenggara pemilu dan Pemerintah Kota Semarang, akan mengutamakan protokol kesehatan dalam setiap tahapan yang digelar," ajaknya.

Pada akhirnya Ia sangat mengharapkan jika dalam sebuah fase pembangunan Kota Semarang nantinya, bersama dihadapkan pada sebuah jalan bercabang dua, semoga dapat kompak berada pada jalan yang sama, jalan yang saling membahu, merapatkan barisan, dan bergandeng tangan, membangun kembali kota ini pasca pandemi Covid-19, menuju Semarang Semakin Hebat, Jateng Semakin Gayeng, Indonesia Semakin Maju.

Quote