Ikuti Kami

Ina Ammania Soroti Kesiapan Embarkasi Haji Kulonprogo: Edukasi Jemaah dan Penataan Parkir Wajib Diperkuat

Ina beri sejumlah catatan penting terkait kesiapan Novotel dan Hotel Ibiz Kulonprogo yang akan difungsikan sebagai asrama embarkasi haji

Ina Ammania Soroti Kesiapan Embarkasi Haji Kulonprogo: Edukasi Jemaah dan Penataan Parkir Wajib Diperkuat
Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI ke Novotel dan Hotel Ibiz, Rabu (26/11/2025). Anggota Komisi VIII DPR RI, Ina Ammania (nomor tiga dari kanan) melakukan pengecekan kamar yang dijadikan asrama para jemaah - Foto: Harian Jogja - Khairul Ma'arif.

Kulonprogo, Gesuri.id — Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ina Ammania, memberikan sejumlah catatan penting terkait kesiapan Novotel dan Hotel Ibiz Kulonprogo yang akan difungsikan sebagai asrama embarkasi haji pada musim haji 2026. Hal itu disampaikan saat Komisi VIII melakukan kunjungan kerja spesifik, Rabu (26/11/2025).

Dalam kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ansory Siregar tersebut, Ina menilai bahwa konsep embarkasi berbasis hotel menuntut pola pelayanan yang berbeda dan harus diantisipasi sejak awal, terutama terkait pemahaman jemaah dalam menggunakan fasilitas kamar.

“Harus ada sosialisasi penggunaan kran, toilet, kloset, hingga air panas bagi para jemaah. Jangan sampai ketidaktahuan justru menimbulkan musibah, apalagi fasilitas hotel berbeda dengan fasilitas asrama biasa,” ujar Ina.

Ia menekankan bahwa edukasi teknis seperti ini sangat penting diberikan sejak jemaah tiba di embarkasi untuk mencegah kesalahan penggunaan fasilitas yang dapat membahayakan.

Selain fasilitas kamar, Ina menyoroti keterbatasan area parkir hotel yang berpotensi menimbulkan kepadatan kendaraan saat hari pemberangkatan. Ia mendorong agar panitia embarkasi menyiapkan ruang terbuka khusus sebagai area parkir tambahan.

“Karena ini berbasis hotel, kapasitas parkirnya terbatas. Satu jemaah biasanya diantar banyak keluarga. Kalau tidak disiapkan konsep yang matang, bisa terjadi antrean kendaraan yang membeludak,” tegasnya.

Ina menyebut bahwa penataan parkir harus dirancang ulang agar tidak mengganggu masyarakat sekitar dan tetap menjaga kelancaran pelayanan jemaah.

Barang Bawaan Harus Diantisipasi Sejak Embarkasi

Persoalan klasik jemaah haji terkait barang bawaan juga mendapatkan perhatian Ina. Ia menegaskan bahwa sosialisasi mengenai jenis barang yang boleh dan tidak boleh dibawa harus dilakukan secara tegas di embarkasi Kulonprogo.

“Setiap tahun barang bawaan jadi kendala di bea cukai Arab Saudi. Sosialisasi harus jelas dan tegas agar jemaah tidak memaksakan memasukkan barang-barang terlarang ke koper,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ansory Siregar menyampaikan bahwa fasilitas hotel yang akan digunakan sebagai asrama haji dinilai cukup memadai. Namun, Komisi VIII akan terus melakukan pemeriksaan berkala menjelang operasional perdana embarkasi pada tahun 2026.

“Secara persiapan sudah cukup baik. Tetapi sebulan sebelum pemberangkatan kami akan cek lagi agar tidak ada kekurangan layanan,” ujar Ansory.

Embarkasi haji Kulonprogo ini menjadi embarkasi berbasis hotel pertama di Indonesia, sehingga membutuhkan kesiapan teknis dan non-teknis yang matang untuk memastikan pelayanan kepada jemaah berjalan lancar tanpa kendala.

Quote