Bandung, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengungkapkan perlu adanya kolaborasi dari semua sektor dalam menangani masalah stunting di Jawa Barat.
Hal ini terkait erat dengan angka kemiskinan yang menjadi salah satu penyebab stunting.
"Kita harus bekerja sama dari semua sektor untuk menangani masalah stunting di Jawa Barat. Kita juga harus memperhatikan angka kemiskinan yang menjadi salah satu penyebab stunting," kata Ineu.
Baca: Pemkot Surakarta Siapkan Anggaran Khusus Untuk Tangani Stunting
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting di Jawa Barat mencapai 20,2 persen pada 2022, turun 4,3 poin dari tahun sebelumnya yang mencapai 24,5 persen.
Sementara Kepala Bappeda Jabar Iendra Sofyan menjelaskan masih ada berbagai tantangan dalam menangani masalah stunting di Jawa Barat.
Oleh karena itu, setidaknya ada tiga hal yang harus dipahami bersama untuk menghadapi Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Momen pemilihan kepala daerah dan pemimpin nasional yang akan segera dihelat dalam waktu dekat menjadi krusial karena tongkat estafet kepimpinan sangat berpengaruh terhadap kebijakan. Pasalnya untuk keberlanjutan program, tentu dibutuhkan sosok kepala daerah maupun pemimpin nasional yang berpihak pada penyelesaian persoalan stunting yang sudah berjalan selama ini," ujar Iendra.
Baca: Megawati Tegaskan Kemiskinan Ekstrem Sebenarnya Bisa Diatasi
Ia juga menambahkan bahwa pemimpin daerah dan nasional yang terpilih nanti harus memiliki program yang berpihak pada penyelesaian masalah stunting dan harus dievaluasi oleh BPKP untuk menjadi perbaikan ke depannya.
Ineu menambahkan bahwa sebagai wakil rakyat, DPRD Provinsi Jabar akan terus memperjuangkan penanganan stunting di Jawa Barat. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam penanganan stunting, termasuk masyarakat, LSM, dan media.
"Saya sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi Jabar akan terus memperjuangkan penanganan stunting di Jawa Barat. Saya juga mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam penanganan stunting, karena ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk masa depan generasi muda Jawa Barat yang lebih sehat dan cerdas," pungkas Ineu