Ikuti Kami

Ipuk Salurkan Bantuan Premi Asuransi Gratis ke 2.500 Nelayan

Bantuan premi asuransi ini adalah program untuk memberikan perlindungan bagi individual nelayan kecil dan tradisional.

Ipuk Salurkan Bantuan Premi Asuransi Gratis ke 2.500 Nelayan
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Banyuwangi, Gesuri.id - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, langsung menyalurkan bantuan premi asuransi secara gratis kepada 2.500 orang nelayan di Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan penyaluran kartu asuransi tersebut dilaksanakan secara simbolis oleh Bupati Ipuk di Pendopo Banyuwangi, Sabtu (18/12).

Baca: Ketua KPK Keluar Jalur Bicara Presidential Threshold 

Bupati Ipuk menjelaskan, bantuan premi asuransi ini adalah program untuk memberikan perlindungan bagi individual nelayan kecil dan tradisional. Hal itu mengingat profesi nelayan memiliki risiko yang cukup tinggi dalam menjalankan pekerjaannya.

“Saat melakukan kegiatan penangkapan ikan, nelayan seringkali dihadapkan pada cuaca tidak bersahabat. Kami berharap bantuan premi ini akan memberikan jaminan perlindungan untuk menghindarkan risiko yang dialami nelayan di masa yang akan datang,” kata Ipuk usai upacara Hari Jadi ke-250 Banyuwangi di Pendopo Banyuwangi.

Lebih lanjut, Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, bahwa program ini diharapkan akan memberikan perlindungan dan memberikan jaminan keamanan serta keselamatan bagi para nelayan. Selain itu juga dapat menumbuhkan kesadaran bagi nelayan terhadap pentingnya berasuransi dan membangun keinginan nelayan untuk ikut serta berasuransi secara mandiri.

“Masa pertanggungan program ini berlaku terbatas. Setelah itu, nelayan kita dorong tetap berasuransi dengan asuransi nelayan mandiri,” ungkap Ipuk.

Menurut Ipuk, untuk saat ini asuransi premi yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi hanya sebagai stimulus. Harapannya, ke depan, seluruh nelayan di Banyuwangi memiliki kesadaran berasuransi dengan premi sebesar Rp 16.800 per bulan melalui BPJS Ketenagakerjaan.

“Nelayan merupakan salah satu profesi yang memiliki risiko besar. Untuk itu, kita jadikan program asuransi ini sebagai stimulus, agar ke depan para nelayan itu memiliki kesadaran untuk melakukan asuransi sebagai jaminan perlindungan para nelayan terhadap berbagai resiko yang mungkin terjadi saat mereka bekerja,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief Kartiono, menjelaskan, bahwa sasaran program asuransi tersebut adalah para nelayan kecil, yakni nelayan yang memiliki kapal di bawah 5 GT (Groos Ton). Syaratnya, nelayan memiliki KTP-el dan telah mengantongi Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Baca: Ketua KPK Bermain Politik, Usul Presidential Threshold 0%

“Kami tetapkan persyaratan bagi nelayan yang ingin mengakses program ini harus memiliki kartu Kusuka. Hal itu yang menjadi acuan kami untuk membuktikan, bahwa mereka benar-benar nelayan. Sehingga program ini tepat sasaran,” kata Alief.

Alief mengaku, pihaknya terus mendorong agar nelayan bisa ikut asuransi, mengingat manfaatnya yang besar. Dengan membayar premi per bulannya, mereka mendapatkan manfaat yang besar, yakni pertanggungan yang dijamin berupa kecelakaan yang menyebabkan kematian atau cacat tetap, serta jaminan biaya pengobatan.

Rinciannya, bila terjadi kematian karena kecelakaan kerja mendapat yang pertanggungan Rp 70 juta, ditambah beasiswa anak 2 juta; bila terjadi kematian bukan karena kecelakaan kerja mendapat uang pertanggungan Rp 42 juta.

“Kami terus melakukan sosialisasi kepada nelayan karena besarnya manfaat ikut asuransi ini. Kami membuka layanan di gerai perizinan nelayan di Grajagan, Kecamatan Purwoharjo untuk pengurusan kartu Kusuka maupun fasilitasi asuransi. Juga door to door saat pendampingan kelompok untuk asuransi,” pungkasnya. Dilansir dari pdiperjuanganjatim.

Quote