Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Jamaluddin Idham meninjau dampak kerusakan dan memastikan kondisi warga yang terdampak.
Suasana pilu menyelimuti Desa Bale Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, pasca banjir besar yang menghantam daerah tersebut beberapa hari terakhir.
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan
56 Kepala Keluarga (KK) kehilangan rumah yang hanyut dibawa arus deras, sementara 7 unit rumah lainnya tertimbun material banjir dan lumpur tebal.
Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh itu berdialog dengan pemerintah desa serta menyaksikan langsung sisa-sisa bangunan yang hanya menyisakan puing dan kayu berserakan.
Dalam sebuah rekaman video di lokasi, Kepala Desa Bale Panah menyampaikan kondisi warganya yang kini hidup tanpa tempat tinggal dan sangat membutuhkan dukungan pemerintah.
“Akibat banjir besar ini, 56 KK rumahnya dibawa arus, dan ada 7 rumah yang tertimbun. Saat ini kami sangat membutuhkan bantuan dari Bapak Presiden dan Pemerintah Pusat,” ujar Kepala Desa Bale Panah.
Jamaluddin Idham menegaskan bahwa kondisi banjir di Aceh tidak bisa lagi dianggap sebagai musibah biasa.
Ia meminta intervensi nyata dari pemerintah pusat, mengingat banyak wilayah terdampak banjir belum menerima bantuan memadai.
“Saya melihat sendiri bagaimana beratnya kondisi masyarakat. Banyak desa yang sampai hari ini belum tersentuh bantuan, baik sembako maupun obat-obatan. Pemerintah pusat harus serius menangani persoalan banjir di Aceh,” tegasnya.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
Saat ini, kebutuhan paling mendesak di Desa Bale Panah adalah logistik pangan, hunian sementara, obat-obatan, layanan kesehatan, serta akses air bersih. Banyak warga kini bertahan di tenda darurat seadanya, sementara sebagian lainnya mengungsi ke rumah sanak keluarga.
Masyarakat berharap bantuan segera tiba agar proses pemulihan dan penataan kembali permukiman dapat segera dilakukan sebelum kondisi cuaca semakin memburuk.

















































































