Ikuti Kami

Jeje Tegaskan Gelombang Pasang Merupakan Fenomena Alam 

Jeje memastikan tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bagi masyarakat maupun wisatawan yang tengah berkunjung ke objek wisata pantai.

Jeje Tegaskan Gelombang Pasang Merupakan Fenomena Alam 
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

Pangandaran, Gesuri.id - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, bahwa pasangnya air laut atau disebut rob itu merupakan fenomena alam yang biasa terjadi setiap 5 tahun sekali.

"Gelombang pasang itu merupakan siklus tahunan yang terjadi 5 tahun sekali," kata Jeje.

Dia juga memastikan, tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bagi masyarakat maupun wisatawan yang tengah berkunjung ke objek wisata pantai, khususnya pantai yang ada di Kabupaten Pangandaran.

Baca: Jeje Ajak Wujudkan Ajaran Islam Sesuai Budaya Indonesia

"Orang saya aja kemarin seharian di pantai, tidak ada apa-apa, hanya gelombang pasang aja, itu mah sudah biasa," tegasnya.

Dia juga menyayangkan dengan telah beredarnya video atau informasi terkait gelombang pasang yang beredar di media sosial.

"Yang upload video itu sebenarnya orang kita juga, makanya silahkan klarifikasi sendiri, kalau objek wisata di Pangandaran aman-aman saja," pungkasnya.

Di tempat terpisah, petugas Unit Pelaksana Pelabuhan Pangandaran Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Suherdin menjelaskan, untuk di wilayah pesisir pantai terdapat dua musim yaitu musim angin barat dan musim angin timur.

"Nah sekarang sedang berlangsung musim angin timur dimana akan terjadi gelombang pasang air laut yang merupakan siklus 5 tahunan yang biasa terjadi di pesisir pantai," jelas Suherdin.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, angin timur yang terjadi sejak bulan April dan diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober 2022 mendatang.

"hari ini mulai pukul 07.00 hingga 07.00 WIB besok pagi gelombang pasang diprediksi akan mencapai ketinggian 4 sampai 6 meter yang berpeluang terjadi di perairan Sukabumi hingga Yogyakarta, dengan kecepatan angin 10 sampai 15 knot," kata Suherdin.

Baca: Puan Desak Pemerintah Lebih Gercep Tangani Wabah PMK

Dia menegaskan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya kecelakaan laut yang dialami para nelayan khususnya nelayan di Kab Pangandaran.

"Karena kami mempunyai grup WhatsApp Rukun Nelayan sehingga kami bisa memberikan informasi tentang iklim cuaca dan himbauan larangan melaut," ujarnya.

Dirinya mengimbau kepada nelayan untuk lebih berhati-hati apabila sedang melaut agar tetap waspada dan jangan lupa menggunakan alat keselamatan berupa life jacket, radio komunikasi, alat penerangan atau baterai ring buoy.

Quote