Jakarta, Gesuri.id - Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, menghadiri Festival Budaya Grebeg Suro yang digelar oleh Paguyuban Jawa Kabupaten Landak (PJKL) dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H. Acara berlangsung meriah dengan beragam pertunjukan seni budaya Jawa dan dipusatkan di Kabupaten Landak pada hari Sabtu (19/7/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Karolin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan budaya ini yang dinilainya sangat penting sebagai sarana pelestarian dan pengenalan tradisi Jawa, khususnya kepada generasi muda di Kabupaten Landak.
“Festival Grebeg Suro ini menjadi media yang sangat efektif untuk mengenalkan dan melestarikan budaya Jawa di tengah masyarakat Landak yang multietnis. Ini juga bentuk penghargaan terhadap keberagaman yang menjadi kekuatan kita bersama,” ujar Karolin.
Ia menambahkan, kegiatan budaya seperti ini tak hanya memperkaya kehidupan sosial, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antarwarga, terutama dalam konteks masyarakat Landak yang beragam latar belakang budaya dan etnis.
Festival Grebeg Suro diisi dengan berbagai kegiatan budaya, seperti kirab budaya, pertunjukan seni tradisional Jawa, doa bersama, hingga pagelaran wayang kulit yang menjadi daya tarik utama masyarakat. Antusiasme warga terlihat tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian acara.
Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB), Dr. Purwanto, S.H., M.Hum., mengapresiasi atensi dan kehadiran Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa, Purwanto menyatakan bahwa Grebeg Suro bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan bagian dari kearifan lokal yang mengandung nilai spiritual, sosial, dan budaya yang penting.
“Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Bupati Karolin dan Pemerintah Kabupaten Landak yang terus mendukung kegiatan budaya seperti ini. Grebeg Suro adalah bentuk pelestarian nilai-nilai luhur leluhur kami, sekaligus memperkuat identitas masyarakat Jawa di Kalimantan Barat,” ujar Dr. Purwanto.
Ia juga menegaskan pentingnya generasi muda untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan budaya agar tradisi tidak hanya dikenang, tetapi juga dihidupi dalam kehidupan sehari-hari.
Festival ini merupakan hasil kerja sama antara masyarakat keturunan Jawa di Landak dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan sejumlah tokoh budaya. Kegiatan ini juga menjadi wadah mempererat solidaritas lintas etnis dan menjaga harmoni di tengah masyarakat Landak.