Jakarta, Gesuri.id - Langkah Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang akan memulai pembangunan Flyover Latumenten, Grogol, Jakarta Barat, diapresiasi. Proyek infrastruktur yang berada di kawasan padat lalu lintas Jakarta Barat itu ditargetkan mulai dikerjakan pada Agustus atau paling lambat September 2025.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Gubernur Pramono Anung yang sudah mendengar dan menindaklanjuti permintaan Aspirasi Masyarakat terkait kemacetan parah yang terjadi di wilayah ini. Ini adalah bentuk sinergi yang baik antara legislatif dan eksekutif," kata anggota DPRD Jakarta, Hardiyanto Kenneth, dalam keterangannya, Minggu, 27 Juli 2025.
Kent, sapaan akrab Hardiyanto Kenneth, menambahkan pembangunan flyover tersebut merupakan dari hasil tindak lanjut saat dirinya berinteraksi langsung dengan konstituen atau kegiatan serap aspirasi masyarakat) yang dilaksanakan pada dua tahun lalu. Menurut dia, di wilayah tersebut memang sering terjadi kemacetan yang parah.
"Nah, kita buat kajian, terus kita lakukan investigasi juga. Memang tiap pagi dan sore hari itu, kalau kereta api lewat tiap beberapa detik, selalu tutup palang kereta terus. Nah akibatnya pengendara mobil dan motor, terutama di depan Rumah Sakit Jiwa itu ya, Grogol itu kan selalu terdampak. Macetnya bisa panjang, bisa mengular sampai ke depan Citraland," kata dia.
Baca: Teknologi Kian Gerus Dunia Pekerjaan
Dia menjelaskan usulan pembangunan flyover ini sudah diajukan sejak kegiatan masa reses pada 2023. Saat itu, Kent banyak menerima keluhan dari warga soal kemacetan parah akibat perlintasan kereta yang sering menutup jalan di kawasan Latumenten.
"Harapan saya supaya pada saat pagi dan sore hari, berangkat kerja dan pulang kerja, itu sudah tidak macet. Jadi orang sudah tidak perlu lagi melewati pintu kereta. Jadi mereka cukup lewat jalan layang saja, itu sudah cukup. Saya berharap ini bisa membantu warga Grogol Petamburan dan sekitarnya, termasuk pengendara yang sering melewati jalur Grogol dan Latumenten," ungkap Ketua Ikatan Keluarga Alumni PPRA LXII Lemhannas itu.
Dengan dimulainya proyek Flyover Latumenten pada Agustus atau September 2025, Kent berharap permasalahan kemacetan lalu lintas di wilayah ini bisa segera terurai. Dia meminta semua pihak, termasuk Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto dan jajaran Polres Jakarta Barat, untuk bisa melakukan koordinasi dalam mengatur lalu lintas selama proses konstruksi berlangsung.
"Saya minta Wali kota Jakarta Barat juga bisa melakukan program rekayasa lalu lintas. Saya harap pembangunan ini bisa berjalan lancar dan bisa cepat selesai. Masyarakat Grogol Petamburan dan sekitarnya sudah menunggu lama. Saya optimis dengan adanya flyover ini, mobilitas warga akan lebih efisien, terutama pada saat jam sibuk," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu.
Kent menyebutkan pembangunan sudah memasuki tahap sosialisasi kepada warga sekitar. Sosialisasi ini menjadi langkah awal yang penting sebelum dimulainya proses konstruksi yang dijadwalkan berlangsung mulai Agustus atau September 2025.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
"Saya bersyukur pembangunan Flyover Latumenten bisa menjadi program prioritas Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Dan, saya berharap dengan adanya jalan layang ini, Warga Jakarta Barat sudah nggak kemacetan lagi, ini akan sangat menolong sekali," beber dia.
Kent menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pembangunan Flyover Latumenten hingga tuntas. Dia berharap proyek ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mengurangi kemacetan dan memperlancar mobilitas harian warga.
"Saya akan terus memantau proses pembangunan ini agar bisa berjalan dan selesai sesuai dengan jadwal dan tetap memperhatikan kenyamanan dan keamanan bagi warga sekitar. Mudah-mudahan flyover ini bisa menjadi solusi yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jakarta Barat, khususnya bagi warga Grogol Petamburan,” ujar dia.
Flyover Latumenten, Jakarta Barat, akan dibangun sepanjang 380 meter, membentang dari sisi selatan sampai ke utara Stasiun Grogol. Pekerjaan ini ditargetkan rampung pada 2027. Pembangunan ini tidak hanya menambah infrastruktur lalu lintas, tetapi dirancang sebagai struktur multiguna yang mendukung integrasi antara kendaraan pribadi, transportasi umum, dan akses pejalan kaki.