Ikuti Kami

Kepada Menteri Pertanian, Ansy Lema Sampaikan Lima Catatan

Catatan pertama adalah peningkatan kapasitas petani.

Kepada Menteri Pertanian, Ansy Lema Sampaikan Lima Catatan
Ilustrasi. Diskusi singkat Ansy Lema bersama Vian, mahasiswa tingkat akhir yang kini mantap memilih jalur bertani. Vian si petani milenial, kaya kreasi dan Inovasi. (Foto: @ansylema2)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema)  memberi lima catatan pada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat rapat kerja Komisi IV dengan Mentan di kompleks DPR-MPR, Senayan, Jakarta, baru-baru ini. 

Baca: Ansy Lema Atasi Kemiskinan NTT dengan Pertanian Lahan Kering

Catatan pertama adalah peningkatan kapasitas petani. Ansy melihat dalam struktur anggaran Kementan, belum ada perhatian yang fokus dan spesifik terhadap peningkatan kapasitas petani. 

"Presiden Jokowi mencanangkan program SDM Unggul Indonesia Maju. Wujud nyata yang harus diterjemahkan terkait program Jokowi tersebut adalah Petani Unggul Pertanian Kita Hebat. Maka dari itu, alokasi anggaran terhadap pembinaan, pemberdayaan, dan penguatan kapasitas petani harus lebih memadai," ujar Ansy. 

Catatan kedua Ansy adalah peningkatan target ekspor. Aktivis 1998 itu menyatakan Kementerian Pertanian mempunyai target kenaikan ekspor hingga 300% dalam kurun waktu 3 tahun

" Bagaimana langkah Kementan dalam menuju target yang ambisius tersebut? Hal ini dikarenakan belum adanya volume produksi perkebunan yang memadai untuk menuju pada target tersebut. Misalnya, lahan produksi kopi hanya 8.000 hektar, kakao sebesar 7.000 hektar, dan karet sebesar 10.000 hektar," ungkap Ansy. 

Kemudian, catatan ketiga Ansy adalah peremajaan sawit. Menurut Ansy, pertanyaan mendasar soal ini adalah  peremajaan sawit penting atau tidak untuk dilakukan? Jika penting dilakukan, lanjut Ansy, mengapa peremajaan sawit disinyalir belum optimal karena targetnya hanya mencapai 40%?

"Di sisi lain, para produsen sawit dalam program biodiesel B20 dan B30 lebih banyak membeli produk sawit dari para pemilik perkebunan atau korporasi. Dalam hal ini, saya ingin melihat adanya keberpihakan dari Mentan agar produsen B20 dan B30 bisa membeli sawit dari para petani plasma," ujar Ansy. 

Catatan keempat adalah terkait gagal tanam di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ansy memberikan informasi kepada Mentan bahwa saat ini NTT mengalami gagal tanam karena faktor cuaca. 

Biasanya, ungkap Ansy, hujan sudah terjadi mulai bulan November, tetapi saat ini hujan di NTT baru turun pada penghujung Januari.

"Kondisi ini mengakibatkan petani gagal tanam dan potensi bencana kelaparan di sejumlah wilayah NTT bakal terjadi. Apa langkah yang akan dilakukan Kementan menghadapi gagal tanam ini, sekaligus apa langkah antisipatif jika gagal tanam terjadi di masa mendatang?" ujar Ansy. 

Baca: Ansy Lema Dorong Mitra Kerja Sektor Pangan & Kelautan NTT

Lalu, catatan kelima adalah stunting dan kemiskinan di NTT. Ansy menyatakan bahwa angka stunting dan kemiskinan di NTT tinggi. 

"Dalam dua hal ini, NTT hanya lebih baik dari Papua dan Papua Barat. Karena itu, saya mengajak dan menantang Mentan untuk bisa mengatasi kemiskinan di NTT, yang secara nyata dapat dilakukan melalui pembangunan pertanian lahan kering," ujar Ansy.

Quote