Ikuti Kami

Kepedulian Jokowi Pada Muslim Rohingya Sangat Besar

Bagi Jokowi, isu keamanan di Rakhine State ini sangat penting.

Kepedulian Jokowi Pada Muslim Rohingya Sangat Besar
Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar.

Jakarta, Gesuri.id - Kepedulian Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada umat Islam Rohingya memang luar biasa besarnya. Di KTT ASEAN ke-34 Presiden Jokowi secara khusus membahas masalah keamanan etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar dalam pertemuan bilateral nya dengan State Counsellor Myanmar, Aung San Suu Kyi. 

Bagi Jokowi, isu keamanan di Rakhine State ini sangat penting. Karena apabila Rakhine tidak aman, maka repatriasi atau pemulangan kembali etnis Rohingya sulit dilakukan. Etnis Rohingya pun bisa terancam oleh kekerasan setiap saat. 

Baca: Jokowi Paparkan Kontribusi Indonesia Bagi Muslim Rohingya

Dalam pertemuan retreat KTT yang sama di Hotel Athenee, Bangkok, Thailand, Minggu (23/6), Jokowi kembali mengangkat isu Rohingya. Jokowi mengingatkan para Pemimpin ASEAN untuk membantu Myanmar mempersiapkan repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat khususnya bagi etnis Rohingya.

Kepeduliaan Presiden Jokowi pada  nasib etnis Rohingya sejatinya telah tampak sejak lama. Berbagai bantuan kemanusiaan telah diberikan pemerintah Jokowi pada warga Muslim Rohingya.

Menurut catatan KBRI Dhaka yang dilansir di situs resmi kemlu.go.id, jumlah bantuan kemanusiaan Indonesia yang diberikan melalui Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) telah mencapai sekitar Rp18 miliar hingga September 2018.

Jumlah tersebut meliputi bantuan kemanusiaan dalam bentuk pembangunan shelter pengungsi, pengiriman tenaga medis, penyediaan klinik darurat, penyediaan mobile ambulans, bantuan pangan dan pendidikan, dan fasilitas ibadah.  

Kepedulian pemerintahan Presiden Jokowi yang besar ini telah membuat Indonesia diberi kepercayaan oleh Sekjen PBB untuk menjembatani para pihak di Myanmar. Dengan begitu, PBB berharap Indonesia mampu menghentikan tragedi kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya. 

Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar mengatakan kepedulian Presiden Joko Widodo pada nasib etnis Rohingya adalah manifestasi dari amanat konstitusional, yakni melaksanakan ketertiban dunia dan keadilan sosial. 

Apalagi, lanjut Faozan, tragedi yang dialami oleh etnis Rohingya akan berdampak pada stabilitas dalam negeri dan dunia, khususnya ASEAN, jika tidak diselesaikan secara komprehensif. 

"Karena itu Myanmar wajib untuk memenuhi desakan PBB dan melaksanakan kesepakatan dengan Bangladesh terkait dengan pemulangan para pengungsi Rohingya," kata Faozan kepada Gesuri, Senin (24/6). 

Seperti diketahui, peristiwa di Negara Bagian Rakhine merupakan tragedi kemanusiaan yang membuat eksodus pengungsi Rohingya dari Rakhine State ke Bangladesh. 

Warga Muslim Rohingya harus mengungsi karena mengalami diskriminasi dan penindasan oleh pemerintah dan warga etnis kebanyakan di Myanmar. Mereka dianggap bukan warga Myanmar. 

Baca: Jumlah Penduduk Muslim Jadi Kekuatan Diplomasi Indonesia

Hingga akhir tahun lalu, lebih dari 700.000 orang Rohingya masih tinggal di kamp-kamp pengungsi di Cox's Bazar. 

Faozan menegaskan, apapun alasannya genosida terhadap etnis Rohingya tidak bisa dibenarkan, baik dari sisi kemanusiaan maupun ajaran agama apapun. 

"Hidup bersama dengan aman dan damai adalah penting agar perdamaian dunia dapat terwujud," pungkas Faozan.

Quote