Ikuti Kami

Konsumsi Listrik Ibukota Baru, Data ESDM Diragukan

Bahwa konsumsi listrik ibu kota baru Negara mencapai 4.000 Kwh/kapita. 

Konsumsi Listrik Ibukota Baru, Data ESDM Diragukan
Anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dony M Oekon.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dony M Oekon mempertanyakan data konsumsi listrik ibukota  baru negara yang dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca: Jokowi Ajak CEO Perusahaan Besar Korea Bangun Ibu Kota Baru

Dony menegaskan tak meyakini data Kementerian ESDM, bahwa konsumsi listrik ibu kota baru Negara di Penajam Paser Utara-Kutai Kartanegara mencapai 4.000 Kwh/kapita. 

Hal itu dikatakan Dony dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR  dengan Menteri ESDM  di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).

“Soalnya DKI Jakarta saja, 3.500 Kwh/kapita, dengan kondisi masyarakat yang banyak sekaligus ada industri. Nah angka konsumsi listrik di ibukota baru itu melebihi DKI Jakarta, apakah itu benar?,” kata Dony.

Dony meyakini, konsumsi listrik di ibukota baru tak mencapai 4.000 Kwh/kapita.

“Bahkan mungkin angka konsumsi nya dibawah DKI yang 3.500 Kwh/kapita,” ujar Dony. 

Dony pun menyarankan DPR untuk mendalami kebutuhan ibukota baru akan listrik dan energi,

Baca: Kazakhstan Jadi Contoh Sayembara Ibu Kota Baru Indonesia

“Apakah nanti kita (DPR) dengan Pemerintah membentuk Panja atau bagaimana, yang penting pendalaman harus kita lakukan soal kebutuhan energi ibukota baru ini,” ujar Dony. 

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan ibu kota baru Indonesia pindah ke Provinsi Kalimantan Timur.  Dan lokasi persis ibukota baru itu adalah sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Quote