Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus mengungkapkan, update terkini terkait korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Sejauh ini, sudah ada 9 orang meninggal dari total 65 orang yang ada di kapal tersebut.
"Pertama, kami mengucapkan turut berbela sungkawa atas tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu 2 Juli 2025. Ini memakan korban," kata Lasarus dalam Rapat dengan Basarnas hingga dan BMKG, Senin (7/7).
"Sampai hari ini, saya tanya kepada Kepala Basarnas, informasi yang saya terima 9 orang terkonfirmasi meninggal, 27 orang masih dinyatakan hilang," ujarnya.
Di luar itu, berarti ada 29 orang yang dinyatakan selamat. Di antara mereka masih ada yang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Lasarus menambahkan, masa tanggap darurat ini sudah selesai. Dan Basarnas, harus memperpanjang bila meneruskan pencarian korban hilang.
"Dan ini sudah lebih dari 72 jam, kalau masa darurat itu 72 jam dan ini sudah memasuki. Mari berdoa bagi yang belum ditemukan, segera ditemukan," tuturnya.
"Tentu doa kita mereka masih ditemukan selamat. Tapi harapan saya semua segera ditemukan," lanjutnya.
Setelahnya mereka yang rapat mengheningkan cipta dan mendoakan para korban.
"Untuk korban yang dinyatakan hilang, mari kita doa sejenak. Semoga yang hilang bisa ditemukan dan yang sakit dari kejadian ini cedera ringan cedera berat bisa sembuh. Yang sudah dinyatakan meninggal dosanya semoga diampuni dan keluarga yang ditinggal diberi kekuatan," tutupnya.
Rapat dilanjutkan dengan mendengar pemaparan dari Kepala BMKG dan Kepala Basarnas.
KMP Tunu Pratama Jaya dengan rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Gilimanuk, Bali, tenggelam di Selat Bali. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB sekitar 25 menit setelah lepas jangkar. Penyebab kapal tenggelam diduga karena kebocoran mesin.