Ikuti Kami

Lasarus Sangat Berduka Atas Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Masa tanggap darurat 72 jam sebenarnya sudah lewat, tetapi kami meminta pencarian tetap dilakukan secara maksimal.

Lasarus Sangat Berduka Atas Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
Ilustrasi.

Jakarta, Gesuri.id - Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama Basarnas dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (7/7) dibuka dengan doa bersama untuk keselamatan korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Dalam rapat yang diikuti secara daring dari Jakarta itu, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyampaikan duka cita mendalam atas musibah kapal tenggelam yang terjadi pada Rabu (2/7) malam tersebut.

Berdasarkan laporan terbaru dari Basarnas hingga hari ini tercatat sembilan korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara 27 orang penumpang kapal lainnya masih dinyatakan hilang.

"Masa tanggap darurat 72 jam sebenarnya sudah terlewati, tetapi kami meminta pencarian tetap dilakukan secara maksimal," kata Lasarus.

Lasarus berharap seluruh korban yang belum ditemukan dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Ia juga mendoakan para korban luka-luka akibat insiden tersebut agar segera pulih, serta keluarga korban meninggal diberi kekuatan.

"Yang sudah meninggal semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya.

Peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terjadi di Perairan Selat Bali saat kapal tersebut sedang berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal dilaporkan mengalami kebocoran dan mati mesin akibat cuaca buruk sebelum akhirnya tenggelam.

Upaya pencarian dan evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan melibatkan Basarnas, TNI, Polri, Kantor Kesyahbandaran dan relawan. Selain mencari korban yang hilang, tim juga mengevakuasi kendaraan dan barang muatan yang berada di dalam kapal.

Rapat tersebut dihadiri oleh pimpinan dan anggota Komisi V DPR RI, Kepala Basarnas Mohammad Syafii, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati serta pejabat terkait lainnya membahas laporan keuangan pemerintah pusat APBN tahun anggaran 2024, evaluasi pelaksanaan APBN tahun anggaran 2025 sampai dengan bulan Juli 2025 dan pendahuluan rencana kerja pemerintah 2026.

Dalam kesempatan itu, Lasarus juga menekankan pentingnya peningkatan keselamatan pelayaran dan evaluasi menyeluruh agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

Quote