Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan dirinya menolak pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) sejak dulu. Megawati menilai proyek jembatan itu tidak memperhatikan mitigasi bencana.
Sebab, Selat Sunda memang daerah rawan gempa dan tsunami sejak dahulu.
Baca: Megawati: Pendidikan Bencana Harus Masuk Kurikulum!
Hal itu dikatakan Megawati, seusai menerima penghargaan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia (BMKG) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) di Gedung BMKG, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
“Saya katakan, saya menentang itu (jembatan Selat Sunda) sepanjang jembatan itu tidak mampu menangani (gempa) 8,7 richter keatas,” kata Megawati.
Megawati mengatakan banyak pihak yang tak mengerti persoalan ini.
“Kita ini wilayah ‘ring of fire’ (cincin api). Saya tahu karena saya ini orang yang senang membaca dan bertanya pada orang lain,” papar Megawati.
BMKG memang pernah menyebutkan wilayah Selat Sunda sangat berpotensi besar terjadi bencana alam. Sebab di wilayah ini terdapat penyusupan lempeng bumi Jawa dan Sumatera.
Baca: Megawati Ungkap Kisahnya Membangun BMKG
Presiden Republik Indonesia kelima itu dianugerahi penghargaan oleh BMKG sebagai Tokoh Pelopor Penguatan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Hal itu disebabkan karena jasa Megawati dalam membangun BMKG.
Selain memberikan penghargaan kepada Megawati, BMKG juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama BNPP, BNPB, serta PDI Perjuangan yang ditandatangani Megawati langsung selaku Ketua Umum PDI Perjuangan. MoU itu bertujuan untuk mengadakan sosialisasi dan pelatihan bersama terkait informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
