Ikuti Kami

Mercy Tolak Pulau Buru Jadi Tempat Karantina Eks ISIS

Mercy menilai wacana yang disampaikan Prof Salim Said itu konyol, karena tidak relevan dengan kondisi Pulau Buru saat ini.

Mercy Tolak Pulau Buru Jadi Tempat Karantina Eks ISIS
Anggota DPR RI Mercy Christy Barends.

Jakarta, Gesuri.id – Anggota DPR RI Mercy Christy Barends menolak keras Pulau Buru dijadikan tempat karantina eks simpatisan ISIS.

Mercy menilai wacana yang disampaikan Prof Salim Said itu konyol, karena tidak relevan dengan kondisi Pulau Buru saat ini.

Baca: Simpatisan Eks ISIS Bukan Tanggung Jawab Negara

Menurut Mercy, dengan melihat latar belakang sejarah Pulau Buru sebagai daerah pembuangan eks tahanan politik (tapol), sama halnya dengan kembali merusak citra Pulau Buru yang selama ini sudah berubah total menjadi daerah yang berkembang di Provinsi Maluku. 

Meskipun apa yang disampaikan itu hanyalah sebagai contoh sekaligus cara yang dianggap pas, namun mengaitkan Pulau Buru sebagai daerah karantina yang pas bagi mantan anggota ISIS bisa menuai protes masyarakat Maluku.

“Biarlah sejarah mencatat Pulau Buru sebagai tempat buangan eks tapol PKI. Tapi  bukan  lantas saat ini dianggap layak dijadikan sebagai tempat karantina  orang-orang dengan paham radikal. Sebagai anggota DPR RI asal Maluku, kami menolak itu, karena kondisinya sudah berbeda,” tegas Mercy.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, usulan atau wacana itu sangat mengganggu eksistensi masyarakat Maluku sebagai daerah pasca konflik, yang hari ini telah menjadi salah saru pusat laboratorium perdamaian dunia.

“Jangan lagi mengganggu suasana damai dan ketenangan di Maluku lagi. Orang Maluku juga bisa marah. Jangan sampai,” pinta Mercy.

Mercy mengaku, sejak beredarnya video talk show di salah satu stasiun TV yang menampilkan komentar Prof Salim Said tentang ISIS dengan mengaitkan Pulau Buru sebagai daerah yang dicontohkan sebagai cara yang pas untuk mengkarantina pengikuti ISIS itu, telah memicu aksi protes dari masyarakat Maluku secara luas.

“Sejak tadi pagi,  Saya ditelepon banyak teman baik di Pulau Buru bahkan Maluku secara umum. Saudara-saudara kami disana marah dan menyatakan menolak keras apa yang disampaikan Prof Salim Said itu, karena dianggap sebagai pernyataan konyol,” beber Mercy.

Baca: Puan Minta Pemerintah Teliti Soal Pemulangan Eks ISIS

Mercy meminta agar para pengamat dan semua pihak, untuk  tidak lagi melihat masa lalu dan mengaitkan  Pulau Buru dan Maluku secara umum sebagai daerah dengan citra negatif apapun. Sebab, Pulau Buru dan Maluku secara umum sudah berubah total dan jauh dari image negatif masa lalu yang kelam itu.

“Biarlah semua itu menjadi masa lalu, Maluku kini sudah berbeda jauh apalagi untuk menampung orang-orang dengan paham demikian,” tandasnya.

Quote