Ikuti Kami

MY Esti Apresiasi Mediasi dalam Persoalan HKBP Bekasi

Mediasi itu dilatarbelakangi adanya penolakan warga RW 08 terhadap pembangunan Gereja HKBP di Kelurahan Padurenan.

MY Esti Apresiasi Mediasi dalam Persoalan HKBP Bekasi
Politisi PDI Perjuangan MY Esti Wijayati.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan MY Esti Wijayati menanggapi mediasi  yang dilakukan  organisasi kemasyarakatan (ormas)  terkait polemik pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini. 

Adalah Gerakan Pemuda (Ansor) Kota Bekasi, ormas yang ikut membantu komunikasi diantara warga, pihak Gereja, serta aparatur pemerintah terkait agar  terjaga kondusifitas. Selain itu, GP Ansor juga tergerak meluruskan  kesalahpahaman yang ada di masyarakat.

Mediasi itu dilatarbelakangi adanya penolakan warga RW 08 terhadap pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya tersebut.

Baca: Kampanyekan Khilafah? My Esti: Hukum Jawabannya!

Penolakan itu memiliki cerita panjang, tepatnya sejak tahun 2009. Penolakan itu berakar dari kurangnya komunikasi yang baik antara pihak panitia pembangunan Gereja dengan warga.

Baru-baru ini, penolakan itu ditunjukkan melalui beberapa spanduk yang viral di media sosial. Hal itu memunculkan inisiatif GP Ansor untuk  melakukan mediasi antara warga dan pihak HKBP serta aparatur pemerintah seperti  Lurah, Camat dan Kepolisian.

Mediasi pun membuahkan hasil positif. Spanduk-spanduk penolakan gereja pun diturunkan oleh warga. 

MY Esti pun sangat mengapresiasi mediasi oleh GP Ansor tersebut. 

"Jika saja di setiap wilayah ada kelompok masyarakat yang  bersedia melakukan mediasi seperti itu, maka akan sangat membantu mewujudkan kebebasan beribadah, tanpa merusak kerukunan dan menciptakan ketegangan," ujar Esti. 

MY Esti melanjutkan, mediasi itu juga membantu upaya pemerintah dalam rangka menegakkan nilai nilai Pancasila. 

Baca: My Esti: Semua Pihak Bungkam Akan Pembantaian di Poso!

Selain itu, sambung MY Esti, kontribusi masyarakat tersebut juga memberi pemahaman kepada semua masyarakat tentang pentingnya memahami  perbedaan sebagai kekuatan  NKRI dan dalam rangka menegakkan UUD 1945. 

"Mediasi seperti ini memperkuat nilai-nilai Pancasila dan memperkokoh NKRI yang Bhinneka," ujar Esti, yang juga Dewan Pembina Gerakan Masyarakat Gotong-Royong Melawan Intoleransi (Gemayomi) itu. 

MY Esti melanjutkan, mediasi seperti ini efektif dalam menemukan penyelesaian terkait polemik pembangunan tempat ibadah. Dan, ujar Esti, memang demikianlah seharusnya fungsi ormas dalam naungan NKRI Pancasila. 

"Semoga di setiap daerah akan muncul elemen-elemen masyarakat yang turut mengawal terwujudnya kebebasan beragama dan beribadah seluruh warga, dengan menemukan solusi yang bisa diterima semua pihak sehingga tak meusak harmoni," ujar Anggota Komisi X DPR RI itu.

Quote