Ikuti Kami

Nenie Desak Maksimalkan Pengelolaan Balai Benih Ikan

Juga diperlukan berinovasi agar produksi perikanan di Kota Palangkaraya semakin meningkat.

Nenie Desak Maksimalkan Pengelolaan Balai Benih Ikan
Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Nenie A Lambung.

Palangkaraya, Gesuri.id - Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Nenie A Lambung meminta Dinas Perikanan setempat memaksimalkan pengelolaan balai benih ikan.

"Jangan sampai keberadaan balai benih yang dikelola pemerintah kota tak mampu meningkatkan produksi perikanan. Maksimalkan balai benih ini dalam meningkatkan produksi sektor perikanan," kata Nenie saat dikonfirmasi dari Palangkaraya, Jumat (6/3).

Baca: Rokhmin Kritik Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta Dinas Perikanan khususnya melalui Unit Pengelola Teknis, Balai Benih Ikan Banturung berinovasi agar produksi perikanan di Kota Palangkaraya semakin meningkat hingga akhirnya mampu memenuhi kebutuhan di daerah.

Selain itu, Nenie juga meminta Balai Benih Ikan berinovasi dalam mengembangkan pakan ikan murah namun nilai gizi yang diperlukan untuk perkembangan ikan tercukupi.

Dia menambahkan, demi menciptakan kemandirian bagi Pemerintah Kota Palangkaraya dan pembudidaya ikan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah dalam pengembangan perikanan.

Pernyataan itu diungkapkan dia saat dikonfirmasi terkait belum mampunya pemerintah Palangkaraya menciptakan pakan ikan berbiaya murah. Saat ini baik ikan maupun pakan ikan untuk budidaya sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah.

Mahalnya biaya bahan baku membuat harga pakan ikan yang diolah Dinas Perikanan belum mampu bersaing dengan produk jadi secara harga di pasaran.

Keadaan tersebut juga menjadi kendala tersendiri bagi Pemerintah "Kota Cantik" dalam pengembangan budidaya ikan dan penyediaan pakan ikan murah bagi pembudidaya.

Baca: Pemerintahan Jokowi Komitmen Jaga Kedaulatan Perikanan

Sebelumnya Wali Kota Palangkaraya, Fairiad Naparin juga menantang Dinas Perikanan berinovasi menciptakan pakan ikan dengan biaya murah, namun minimal nilai gizi harus tetap memenuhi standar pakan yang ada di pasaran saat ini.

"Dulu pernah diuji coba tetapi hasilnya harga tak mampu bersaing karena lebih mahal dari yang ada di pasaran. Hal itu karena harga bahan baku didatangkan dari luar daerah sehingga biaya produksi pun melonjak. Tantangan ini yang harus dipecahkan," katanya.

Quote