Ponorogo, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Novita Hardini menghadiri workshop “Branding Subsektor Fesyen di Kabupaten Ponorogo” di Hotel Maesa Ponorogo, pada Sabtu (13/12/2025) sore.
Acara yang bekerjasama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) ini difokuskan untuk meningkatkan ekosistem ekonomi kreatif bidang fesyen di Bumi Reog. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta yang mayoritasnya adalah pelaku UMKM.
Dalam sambutannya, Novita menegaskan keinginannya agar para perempuan di Ponorogo menjadi berdaya, khususnya melalui inovasi-inovasi produk UMKM. Alasannya, selain untuk meningkatkan perekonomian, juga akan berdampak pada kesejahteraan keluarga.
“Saya punya harapan bagaimana perempuan di Ponorogo berdaya dan laki-lakinya juga punya kekuatan finansial lebih sehingga bisa menghidupi istri dan anak. Salah satu caranya kita datangkan Kemenkraf untuk bisa menghidupkan ekosistem kreatif yang ada di Ponorogo, dengan mentransferkan ilmu kreativitas kepada pelaku UMKM,” ujar Novita.
Selain itu, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek itu juga menjelaskan, perempuan rentan terhadap ancaman kekerasan seksual. Karena itu, ia berharap para perempuan bisa memberdayakan dirinya sendiri dengan terlibat dalam ekosistem ekonomi kreatif tersebut.
“Maka saya ajak seluruh perempuan untuk masuk dalam ekosistem ekraf. Sehingga mereka bisa membebaskan dirinya dari ancaman kekerasan seksual dengan memberdayakan dirinya sendiri,” terangnya.
Ia juga mendorong para perempuan agar lebih meningkatkan inovasi dan kualitas produk-produk UMKM, seperti tas motif reog hingga baju batik Reog agar bisa naik kelas bahkan hingga internasional.
Apalagi, tambah dia, Ponorogo memiliki modal besar, yaitu Reog Ponorogo yang sudah diakui oleh UNESCO dan Kabupaten Ponorogo menjadi bagian dari Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Dengan adanya modal tersebut, Ponorogo berpeluang dan berpotensi besar untuk mengembangkan produk lokal ke kancah dunia.
“Tidak hanya mengharumkan dan bermanfaat bagi kota Ponorogo secara keseluruhan, tetapi juga dirasakan manfaat ekonominya bagi seluruh masyarakat terpencil sekalipun,” terangnya.
Novita juga menekankan peran pemerintah daerah menjadi kunci penting dalam hal ini. Ia mendorong pemda untuk lebih mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif.
“Masyarakat difokuskan sebagai produsen, pemerintah sebagai pemasarnya. Harus ada yang mengelola melalui marketplace baik domestik atau internasional. Saya rasa kalau masyarakat dan pemda saling konsisten, ekosistem ekonomi kreatif akan semakin hidup,” tandasnya.

















































































