Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Komisi IV Ono Surono mengatakan akan mengevaluasi tentang penyaluran beras Bantuan Penerima Non Tunai (BPNT). yang masih menuai kritik.
"Bulog kan 30 persen, 70 persennya itu bukan dari Bulog. Ini kritik, kita komitmen untuk terus memperbaiki," katanya.
Baca: 2020, Pemerintah Naikkan Indeks Bantuan BPNT
Politisi PDI Perjuangan itu mendukung agar Bulog bisa menjadi penyalur atau pemasok sepenuhnya untuk BPNT.
Agar, lanjut dia, kontrol terhadap penyaluran bisa dilakukan sepenuhnya oleh Bulog.
"Nanti kan bisa ada standar premium dan medium. Bulog sudah membuat. Jadi, Bulog itu kedepannya tak hanya menyerap gabah petani, tapi bisa juga mendistribusikan secara maksimal," katanya.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jawa Barat Benhur Ngkaimi mengatakan saat ini stok beras yang ada di gudang disalurkan untuk BPNT.
Namun hanya 30 persen dari bantuan yang disalurkan. Sisanya, untuk mengoptimalkan penyaluran. Bulog bekerjasama dengan BUMN dan Bank Jawa Barat (BJB).
"Kita juga kerja sama dengan karyawan BUMN untuk penyaluran. Terus dengan BJB. Kami coba untuk yang membutuhkan, semuanya butuh pangan. Permintaanya tergantung konsumen, ada beras premium atau medium," ucapnya.
Baca: Mensos Juliari: 49 Korban Konflik Sampang Terima BPNT & PKH
Benhur juga tengah berupaya untuk memperbaiki kualitas beras yang disalurkan. Benhur tak menampik masih adanya keluhan terkait kualitas beras yang disalurkan melalui BPNT.
"Kalau BPNT kan kami hanya 30 persen, 70 persennya kan yang lain. Kalau 100 persen dari kami, kami siap bertanggung jawab," kata Behnur.