Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono mengatakan, pihaknya akan terus memantau pemenuhan hak karyawan dan satwa di Bandung Zoo.
Bahkan beberapa waktu ke belakang ia berkunjung ke tempat edukasi wisata tersebut.
Baca: Chicha Dukung Pencabutan Izin Operasional Bar Starmoon
"Jadi saya kesana mengecek bagaimana pemeliharaan satwa-satwa dan bahwa kondisi hewan baik-baik saja, makanan dan kesehatan masih terjamin, sehingga tentunya kan hal itu harus dipastikan bahwa hewan ini harus tetap mendapatkan hak-haknya," katanya melalui sambungan telepon kepada wartawan, Senin, 18 Agustus 2025.
Terkait nasib karyawan, Ono bilang pihaknya telah mendengar penjelasan dari Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. Ia menyebut Walkot akan bertanggungjawab jawab terhadap nasib mereka.
"Nah, sehingga tentunya dari penjelasan itu mudah-mudahan, per-satwa maupun karyawannya bisa teratasi, terlepas dari permasalahan konflik yang ada," jelasnya.
Gaji merupakan kewajiban bagi sebuah perusahaan atau lembaga sejenisnya untuk membayarkan imbalan kepada pekerja yang telah memberikan tenaga, waktu, dan keterampilannya. Ono menambahkan, Wali Kota Bandung pun bertanggungjawab terkait penggajian karyawan Bandung Zoo.
"Kemarin Wali Kota Bandung menyampaikan bahwa dia bertanggung jawab terkait dengan masalah penggajian dari karyawan-karyawan tersebut.
Saat ditanya sumber anggaran penggajian karyawan, Ono menjawab. ",Ya mungkin APBD ya. Saya belum mengecek sumber APBD-nya dari mana." paparnya.
Baca: Ika Siti Tegaskan Puncak Gunung Ciremai Bukan Wadah Eksistensi
Ono berkeinginan agar seluruh persoalan yang terjadi di Bandung Zoo bisa segera berakhir. Oleh karenanya, ia telah meminta agar jajaran DPRD Kota Bandung melakukan pemantauan dan pendampingan.
"Kemarin bertepatan saya ketemu Wali Kota Bandung, saya didampingi juga oleh ketua fraksi PDI Perjuangan Jawa Barat, DPRD Kota Bandung. Saya meminta Pak Andri juga terus melakukan pendampingan pemantauan baik terkait dengan nasib karyawan maupun terkait dengan satwa-satwa yang ada di sana," tukasnya.
