Ikuti Kami

Pemkot Surabaya Gelar Deklarasi Anak Surabaya Digital Aman

Anak-anak adalah generasi digital. Gunakan teknologi untuk belajar, berkarya, dan menemukan bakat terbaik, tetapi lakukan dengan santun

Pemkot Surabaya Gelar Deklarasi Anak Surabaya Digital Aman
Wali Kota Eri Cahyadi memimpin Deklarasi Anak Surabaya Digital Aman dan penandatanganan Tri Darma Digital di SMPN 19 Surabaya - Foto: Web DPD PDI Perjuangan Jatim

Surabaya, Gesuri.id – Pemerintah Kota Surabaya mempertegas komitmen melindungi generasi muda dari ancaman dunia maya dengan menggelar Deklarasi Anak Surabaya Digital Aman dan penandatanganan Tri Darma Digital secara serentak, Kamis (27/11/2025). Kegiatan ini digelar hybrid dan melibatkan seluruh pelajar SD–SMP negeri maupun swasta di Kota Pahlawan.

Program kolaboratif tersebut menghadirkan berbagai institusi strategis, seperti BNN, Densus 88, Kepolisian, Komnas Perlindungan Anak, serta sejumlah lembaga swadaya masyarakat, untuk memperkuat pengawasan penggunaan konten digital oleh anak.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin deklarasi dari SMPN 19 Surabaya. Di hadapan ribuan pelajar, ia menegaskan bahwa teknologi adalah peluang sekaligus tantangan yang menuntut kebijaksanaan dalam penggunaannya.

“Anak-anak adalah generasi digital. Gunakan teknologi untuk belajar, berkarya, dan menemukan bakat terbaik, tetapi lakukan dengan santun dan hati-hati. Setiap unggahan mencerminkan karakter kalian,” ujar Eri.

Ia menegaskan bahwa Pemkot Surabaya berkomitmen mencegah anak dari berbagai ancaman digital, seperti pornografi, kekerasan, perjudian, radikalisme, hoaks, dan perundungan daring. “Sekolah harus menjadi ruang yang aman dan bebas dari risiko-risiko tersebut,” tegasnya.

Eri juga memberikan pesan khusus mengenai pentingnya persatuan di lingkungan sekolah untuk mencegah terjadinya bullying. Ia meminta para pelajar berani melapor jika menyaksikan perundungan.
“Mulai hari ini tidak boleh ada lagi bullying. Jika melihat, laporkan kepada guru BK. Itulah makna sebenarnya dari persahabatan,” ujarnya.

Selain perundungan, Eri menyoroti maraknya game dan konten berkekerasan yang dapat mempengaruhi mental anak. Ia mengajak pelajar memilih permainan yang mendidik dan mengembangkan kemampuan berpikir.

“Kita harus berani melawan konten negatif dan game kekerasan. Pilih game yang membangun dan mendidik,” tuturnya.

Melalui deklarasi ini, peran sekolah juga diperkuat. Eri meminta para kepala sekolah dan guru BK aktif mengajarkan literasi digital, membedakan yang benar dan salah, serta membentuk karakter mental yang kuat. Ia juga mendorong pelajar untuk terlibat di masyarakat melalui kegiatan seperti Karang Taruna.

Acara ditutup dengan ikrar bersama untuk melawan kekerasan, narkoba, dan minuman keras sebagai wujud pembentukan karakter berakhlak. “Kalian adalah generasi terbaik yang akan membahagiakan orang tua,” pungkas Eri

Quote