Surabaya, Gesuri.id - Menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November, lebih dari 1.200 pemuda dari berbagai komunitas di Surabaya menghadiri kegiatan refleksi bertema “Arek Suroboyo Nyalakan Perjuangan” yang digelar oleh Youth Leaders Forum (YLF) Surabaya di Balai Budaya, Kompleks Balai Pemuda Surabaya, Minggu (9/11).
Acara ini diikuti berbagai unsur pemuda, mulai dari Cak & Ning, Pemuda Katolik, Pemuda Tionghoa, Karang Taruna, komunitas Muhammadiyah, hingga kelompok kreatif dan organisasi kepemudaan lainnya.
Rangkaian acara disusun dengan pendekatan yang dekat dengan dunia anak muda. Mulai dari pembacaan puisi perjuangan, nonton bareng film “Suro ing Boyo”, Pidato Bung Tomo, Pidato Bung Karno, sesi Refleksi Pemuda, hingga bazaar makanan kekinian dan kopi lokal. Area lifestyle dengan kendaraan retro, seperti Vespa dan Bajaj, turut menambah semarak acara. Malam ditutup dengan sesi sing-along lagu nasional yang bertujuan membangkitkan kembali rasa kebangsaan generasi muda.
Baca: Mengenal Sosok Ganjar Pranowo. Keluarga, Tempat Bersandar
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa spirit 10 November harus terus hidup melalui peran pemuda.
“Arek Suroboyo sejak dulu dikenal berani dan tidak menunggu. Hari ini, keberanian itu harus hadir dalam bentuk baru—kreativitas, kolaborasi, dan kepedulian. Anak muda Surabaya harus menjadi penentu arah masa depan kota ini, bukan sekadar penonton,” ujar Eri.
Ia juga mengapresiasi cara YLF Surabaya mengemas peringatan Hari Pahlawan dengan pendekatan kreatif. “Saya bangga melihat cara anak muda menafsirkan semangat 10 November dengan kegiatan yang kreatif, inklusif, dan penuh energi positif. Ini bukti bahwa Surabaya punya masa depan yang kuat,” tambahnya.
Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang juga turut hadir menekankan bahwa perjuangan generasi sekarang menuntut bentuk yang berbeda dari masa lalu.
“Perjuangan kita berubah bentuk. Kalau dulu mengangkat bambu runcing, hari ini anak muda mengangkat ide, teknologi, dan keberanian bersikap. Itulah perjuangan modern yang harus kita hidupkan bersama,” ujar Hasto.
Ia menambahkan, “Identitas arek-arek Suroboyo adalah keberanian. Tantangannya sekarang adalah bagaimana keberanian itu diwujudkan dalam karya nyata, integritas, dan kepemimpinan.”
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
Koordinator YLF Surabaya, Suryan “Ryan” Mosthafa, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menghadirkan ruang ekspresi yang relevan bagi generasi muda Surabaya.
“Kami ingin 10 November dirayakan dengan cara yang dekat dengan dunia anak muda—melalui film, puisi, musik, kopi, dan komunitas kreatif. Tapi esensinya tetap sama: menghidupkan kembali karakter keberanian yang menjadi identitas Surabaya,” ujarnya.
Ryan menegaskan bahwa YLF Surabaya akan terus menjadi wadah kolaboratif bagi ide dan gerakan pemuda dari berbagai latar belakang.
Kegiatan refleksi ini menjadi momentum penting bagi anak muda Surabaya untuk menegaskan kembali nilai perjuangan dengan cara yang kreatif, inklusif, dan sesuai zaman, menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November.
















































































