Ikuti Kami

Penanganan Corona, Johan Kritisi Gaya Komunikasi Pemerintah

Johan menyebut pola komunikasi pemerintah justru tidak satu kesatuan, sehingga menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.

Penanganan Corona, Johan Kritisi Gaya Komunikasi Pemerintah
Politikus PDI Perjuangan, Johan Budi Sapto Pribowo.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Johan Budi Sapto Pribowo, mengkritik gaya komunikasi pemerintah di masa pandemi Covid-19. 

Johan menyebut pola komunikasi pemerintah justru tidak satu kesatuan, sehingga menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. Karena kerap kali satu pejabat dengan pejabat lain menyampaikan pernyataan berbeda atas satu kasus, padahal mereka sama-sama mengatasnamakan pemerintah.

“Ini yang membuat masyarakat jadi bingung dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah,” ucap Johan di Jakarta, Rabu (5/8).

Baca: Penanganan Corona, Ganjar Tegur Tiga Kepala Daerah

Karena menurut mantan jubir KPK ini pemerintah harus memperhatikan kepercayaan masyarakat melalui pola komunikasi yang baik dan kekompakan. Menurut Johan, sebaik apapun strategi dan pola komunikasi pemerintah dalam menangani Covid-19 tidak akan membuat masyarakat percaya kalau tidak ada satu-kesatuan.

Dia mencontohkan konsep normal baru yang digagas pemerintah. Strategi itu hingga saat ini masih menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat. Dalam pandangan dia, normal baru atau new normal tidak hanya sekedar memakai masker dan cuci tangan, tapi memiliki ragam konsekuensi yang belum dipahami masyarakat

“Orang tentu tidak akan mematuhi kalau dia sehari-hari memang harus keluar rumah untuk kebutuhan ekonominya,” ucap Johan. 

Dia menilai pola komunikasi pemerintah bakal berhasil jika adaptasi dari masyarakat dan sinkronisasi yang baik antarpemerintah. Namun, sejauh ini dia menilai hal itu justru tidak terjadi. Bahkan masyarakat malah tidak percaya kepada pemerintah.

Baca: Penanganan Corona, Nurdin Ajak Kepala Daerah Kompak

“Sekarang kita tanya, masyarakat percaya enggak dengan pemerintah dalam konteks atas pandemi, di awal-awal saya malah agak aneh kalau Pak Yuri (Achmad Yurianto) yang jubir Covid-19 itu mengakui bahwa pemerintah salah dalam sebut new normal,” ucap Johan.

Padahal, kata dia, istilah new normal pertama kali dilontarkan Presiden Joko Widodo. Tak hanya bantahan pernyataan pemerintah yang dibantah oleh pemerintah sendiri, lunturnya kepercayaan masyarakat karena komunikasi yang buruk di era pandemi. Banyak otoritas blunder dalam menyampaikan pernyataan.

“Belum lagi itu soal apa istilah yang berubah-ubah, Menkes ngomong bahwa corona bisa sembuh sendiri. Kemudian presiden pernah sampaikan bahwa corona mati kalau di iklim panas,” tandas anggota DPR RI ini.

Quote